
INFORMASI Tentang adanya Dua(2) orang Penduduk Desa Sibanggor Jae Kecamatan Puncak Sorik Merapi Kabupaten Mandailing Natal, yang tenggelam di kolam penampungan Air milik PT.SMGP (Sorik Merapi Geothermal Power) masuk ke Redaksi Skm.Malintang Pos Group Sabtu siang( 29-9) pukul 10.00 Wib dari seorang kader HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) yang mempertanyakan siapa Tim SAR di Kabupaten Mandailing Natal.
“ Bang mau nanya ini, siapa Pimpinan Tim SAR di Mandailing Natal, karena ada dua(2) orang warga Tenggelam di kolam miliki PT.SMGP di Desa Sibanggor Jae, masyarakat kewalahan menyelam dan perlu bantuan, tolong lah bang,” ujar marga Batubara itu menelepon Kantor Redaksi Malintang Pos Group melalui HP No 082168303332.
Setelah itu, Redaksi mencoba menghubungi Sekdakab Madina M.Safei Lubis juga mempertanyakan siapa Tim SAR dan apa sudah mengetahui kejadian tenggelamnya dua(2) orang penduduk di kolam penampungan Air PT.SMGP, oleh Sekdakab Madina dengan gaya bahasanya mengatakan bahwa BPBD dan Tim SAR Madina tidak mempunyai alat untuk menyelam dan tunggu sebentar ia kita tanyakan dulu BPBD dan Alhamdulillah jawabnya sampai sekarang tidak ada penjelasan dari Sekdakab Madina.
Sekitar lima menit kemudian, Kader HMI marga Batubara itu mengirimkan foto lokasi kolam Penampungan Air PT.SMGP dan Redaksi memasukkannya ke Facebook disebabkan saat itu lampu dari PLN mati pula, untuk membuat berita sama sekali tidak bisa, karena ingin membantu akhirnya di mainkan Facebook sambil menunggu kabar dari Camat maupun pihak PT.SMGP yang telah dihubungi melalui SMS, juga jawabannya hingga Sabtu(29-9) pukul 19.30 Wib tidak mendapat respon dari pihak PT.SMGP.

Redaksi akhirnya memutuskan untuk menuju lokasi tenggelamnya dua(2) warga di kolam Penampungan Air milik PT.SMGP di Desa Sibanggor Jae, begitu turun dari mobil langsung disambut masyarakat sambil berkata “ Tidak ada portal, tidak ada kalimat Warning, tidak ada Police Line, tidak ada pemberitahuan bahwa lokasi itu tidak boleh masuk, apalagi sama sekali tidak ada yang jaga sejak ditinggal perusahaan yang gagal melakukan pengeboran di Welped D yang sekarang menjadi sebuah kolam besar dengan dikelililingi plastic hitam.
“ Tolonglah disampaikan kepada Gubernur Sumatera Utara dan Bupati Madina agar daerah-daerah PT.SMGP seperti lokasi Kolam yang begitu dalam dan luas di tutup kembali agar tidak menimbulkan bahaya bagi masyarakat seperti tenggelamnya dua warga kami, kami yakin Malintang Pos akan memberitakan kondisi sebenarnya di daerah ini,” ujar warga mengaku bernama Abdollah penduduk Kecamatan Puncak Sorik Merapi yang telah sering menyampaikan kepada pihak perusahaan agar lokasi itu ditutup untuk tidak menimbulkan bahaya.
Tangisan Ibu Irsanul Mahya
Pukul 13.35 Wib Redaksi Malintang Pos secara kebetulan ketemu dengan Ibunda Irsanul Mahya( Korban) dilokasi dan berkata dihadapan warga yang mengkawalnya “ O… Amang Mulak Maho Dabo So Kehe Ita Tu Saba ( o.. ananda pulanglah kau biar kita ke sawah)” sambil menangis sejadi jadinya dan masyarakat berkata “ Sabar… Sabar…. Sabar… Bu.

“ Mahya adalah anakku paling besar, dia belajar di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, cita-citanya mau jadi Ustadz, makanya ku sekolahkan dia ke Purba, pulanglah anakku biar kita ke sawah membantu ayahmu,” ujar Maisaroh ibunda dari Mahya (Korban) terus terusan sebelum ditemukannya mayat anaknya.
Ibu kenapa Mahya ke Kolam..? dengan isak tangis Maisaroh berkata “ Saya tidak tau dia ke kolam itu, yang saya tau tadi dia diluar, saya lagi di dapur, tiba-tiba ada ku dengar orang teriak-teriak diluar rumah mengatakan anakku tenggelam, saya tidak mengetahui persis kenapa dia berada di kolam tersebut dan tangis ibu itu semakin menjadi-jadi akhirnya ibu-ibu lainnya mempopong Maisaroh ke dalam satu gubuk dilokasi itu untuk istirahat dan hanya lima menit kembali menangis sambil berkata-kata “ Mulak Maho Dabo Amang, Kehe Dope Ita Tu Saba “ dan warga lainnya ikut meneteskan air mata mendengar rintihan ibundanya Mahya.
PT.SMGP Salah
Berdasarkan kondisi nyata dilokasi kolam penampungan Air milik PT.SMGP di Welped D Desa Sibanggor Jae Kecamatan Lembah Sorik Merapi Kabupaten Mandailing Natal, yang dikelilingi Tim Redaksi Malintang Pos Group, sama sekali tidak ada “ Warning dan Portal “ yang melarang masyarakat untuk masuk ke lokasi milik perusahan itu dan tentu banyak masyarakat menyalahkan pihak PT.SMGP dalam masalah tenggelamnya dua orang anak remaja.

“ Semua tidak ada, Warning, Plank, Pengumuman, Penjagaan, Portal Dilarang Masuk atau kalimat Dilarang Masuk KUHP 551 atau lainnya, tentu masyarakat kampong apalagi anak-anak sering masuk kelokasi yang telah lama di tinggal PT.SMGP karena gagal melakukan pengeboran di daerah lokasi tersebut,” ujar Nasution warga daerah itu.
Koronologisnya gimana..? kita tidak dapat pastikan, sebab yang melihat mereka masuk ke daerah itu tidak ada, hanya kejujuran karyawan PT.SMGP yang memberitahukan adanya dua anak tenggelamlah kita minta, kalau kronologis lainnya masyarakat tidak mengetahui, hanya kalimat-kalimat praduga dan mungkin yang muncul dilokasi kejadian, sedangkan Polisi saja masih belum dapat memastikan penyebab tenggelamnya dua anak dilokasi itu.
Untuk kita ketahui bersama, pihak PT.SMGP dipastikan melakukan pembelaan, tetapi yang jelas kita tadi sudah keliling sama sekali tidak ada Plank, Merek sebagai Warning bagi masyarakat untuk tidak masuk ke lokasi milik perusahaan itu, karena itulah kita minta polisi segera melakukan pengusutan dan hendaknya DPRD juga kita minta membentuk Tim Investigasi secepatnya, kalau tidak kasuk yang telah menewaskan dua(2) santri itu akan hilang ditengah dinamika politik sekarang ini.
“ Kita memahami pihak PT.SMGP akan melakukan pembelaan, karena harus kita ingat bahwa PT.SMGP ini baru saja karyawannya yang dituduh mencuri di adili di Pengadilan Negeri Mandailing Natal, itulah perusahaan, tapi marilah kita tunggu gerakan dari Polisi untuk melakukan penyelidikan yang menyebabkan tewasnya dua remaja itu,” kata Nasution.
LSM Angkat Bicara
Ketua LSM Merpati Putih Tabagsel Khairunnisyah kepada Malintang Pos dilokasi, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengusulkan kepada DPRD agar dibentuk Tim Investigasi atas tenggelamnya dua(2) pelajar Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru penduduk Desa Sibanggor Jae Kecamatan Lembah Sorik Merapi.

“ Mohon maaf, kami dari LSM Merpati Putih merasa prihatin dengan tenggelamnya warga Desa Sibanggor Jae itu, apapun penyebabnya yang jelas lokasi itu tidak ada yang jaga, tidak ada Warning, tidak Pengumuman, tidak ada portal, tentu bagi kita kesalahan berada di pihak perusahaan dan kita minta polisi segera mengusutnya,” ujar Khairunnisyah Ketua LSM.Merpati Putih Tabagsel sembari mengajak seluruh elemen untuk memberikan komentarnya atas kejadian itu.
Memang, ujarnya, kalau untuk tingkat Kabupaten Mandailing Natal ini tidak akan ada cerita akhirnya nanti, karena itu jalan terbaik hendaknya Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution segera melaporkan kejadian ini ke Gubernur Sumut dan Kapolda Sumut agar semua ketidak benaran dalam pembangunan pembangkit listrik panas bumi diwilayah kita dapat diselesaikan.
Jangan Salahkan Korban
Ribuan masyarakat yang menyaksikan detik-detik diangkatnya dua(2) remaja yang tenggelam di penampungan Air Milik PT.SMGP di Desa Sibanggor Jae Kecamatan Lembah Sorik Merapi, Sabtu s(29-9) meminta kepada pihak perusahaan untuk tidak menyalahkan kedua(2) anak yang tenggelam itu dalam melakukan pembelaan.
Maksudnya..? Ribuan masyarakat ini telah menyaksikan sendiri bahwa sepanjang lingkaranb lokasi Penampungan Air milik PT.SMGP tersebut sama sekali tidak ada kalimat yang Melarang orang masuk ke lokasi itu, apalagi anak-anak seusia dua orang yang tenggelam itu sudah jelas tidak memperhatikannya, namun hendaknya Perusahaan itu kembali menutup lokasi yang memang sudah tidak manfatkan itu lagi.
“ Pokoknya yang salah tentang dua pelajar Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru itu adalah pihak PT.SMGP yang membiarkan lokasinya terbuka seperti itu, karena itu pihak perusahaan harus bertanggung jawab,” kata masyarakat yang mendatangi lokasi tenggelamnya dua orang warga di Panampungan Air milik perusahaan Geothermal tersebut( Bersambung Terus)
Liputan : Redaksi
Admin : Siti Putriani Lubis