MASYARAKAT Kabupaten Mandailing Natal mungkin masih ingat dengan perusahaan panas bumi PT.SMGP/KS.Orka yang sudah berkali-kali menimbulkan keresahan ditengah tengah masyarakat disebabkab ketertutupan perusahaan raksasa itu kepada masyarakat yang ingin menyampaikan asfirasinya.
Perusahaan Panas Bumi tersebut baru baru ini tepatnya Kamis(23-11) pagi diprotes oleh puluhan supir angkutan kota atau Mopen merek 03 jurusan Panyabungan – Maga-Kotanopan, sebab hari terhair ini mobil perusahaan yang memang seharusnya dipergunakan pada malam hari, tapi akibat arogansi perusahaan dank arena kemungkinan mendapat beking dari pusat pihak perusahaan dengan seenaknya memakai jalan yang seharusnya diperuntukkan kepada angkutan kepentingan masyarakat umum.
Makanya, ketika Belasan Kendaraan Angkutan Umum Trayek 03 jurusan Panyabungan-Maga protes terhadap Perusahaan Panas Bumi PT.SMGP yang berlokasi di Desa Purba Lamo, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Mandailing Natal. Para supir sempat memblokir jalan menuju Camp Perusahaan sebagai bentuk protes terhadap Perusahaan.
Protesnya para supir angkutan umum tersebut akibat pihak perusahaan menggunakan jalan negara pada siang hari untuk mengangkut peralatan perusahaan, sehingga kerap membuat jalan macet berjam-jam.
Kondisi ini mereka para supir angkutan umum menganggap telah merusak trayek angkutan umum karena memang jalan tersebut merupakan jalur yang ditempuh angkutan umum untuk menuju Panyabungan dan sebaliknya.
protes supir angkutan umum trayek Panyabungan – Maga ini sudah berlangsung dua hari, akibatnya banyak warga yang kesulitan untuk melakukan perjalanan karena ketiadaan angkutan umum.
Tertutup dan Arogan
Ketua DPC.PDI Perjuangan Kab.Madina Iskandar Hasibuan,SE yang diajak Wartawan bincang-bincang sekitar aksi supir Mopen, Kamis(23-11) mengatakan bahwa pihak PT.SMGP/KS.Orka terlalu tertutup kepada masyarakat dan khususnya kepada Wartawan yang akan melakukan konfirmasi terkait dengan berbagai hal diperusahaan itu.
Kata dia, jika benar apa yang disampaikan oleh sekitar 10 orang Wartawan yang akan melakukan konfirmasi terkait aksi supir Mopen, para wartawan harus komfirmasi kepada Sahrini sebagai Humas ke Jakarta adalah bentuk arogansi perusahaan yang sebenarnya perusahaan itu harus memberikan informasi secara terang kepada public terkait dengan kondisi perusahaan pansa bumi yang terus beroperasi itu.( Bersambung Tiap Hari)
Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md