Pedagang di pasar

Rakyat di Madina Sudah Membutuhkan Sembako(1)

Pedagang di pasarMENJELANG Pukul 07.15 Wib Kamis 23 April 2020 di sekitar Pasar Baru Kelurahan Sipolu-polu Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, seorang laki-laki usia sekitar 35 tahun berlari kecil sambil memanggil – manggil ” Bang Ketua.. Bang Ketua.. ” dan menghampiri penulis.

Ada apa dek..?  Sambil menunjukkan uang Rp 55.000.- pecahan Rp 5000.- Rp 2000 dan Rp 1000.- menjawab ” Mau beli Daging 1/2 Kg kurang uangnya, ” ujar lelaki mengaku marga Nasution penduduk Kel. Panyabungan II Kec. Panyabungan.

” Separah itukah warga/rakyat sekarang, ” belum tentu dan perbincangan dilanjutkan ” Beli daging 1/2 Kg, lalu beras dan lainnya, ” tanya Penulis, dengan wajah lesu, lelaki itu berkata ” Ada beras bantuan partai Golkar, maklum besok puasa,” sebut Nasution dan lalu kurogoh kantong kasih Rp 50.000.- dan si lelaki ucapkan ” Tarimo kasih katua ” sambil berjalan.

Penulis mengikuti dari belakang, si lelaki jalan agak cepat dan membeli daging setengah Kg dan membeli sayur dan cabe dengan sisa uang pembelian daging dan pulang dengan jalan kaki hingga ke depan rumah H. Khoiruddin ( Sobek)  lalu naik betor.

Hemat penulis, ternyata ditengah pandemi Virus Corona yang melanda daerah kita, jika saat ini Rakyat Sudah Membutuhkan Sembako dan tentu gebrakan pemerintah harus secepatnya dilakukan, sebelum ada warga yang kelaparan.

Artinya, kalau kelaparan itu di daerah kita Mandailing Natal, masih jauh dari kita, karena satu sama lain masih bisa minjam, ngutang dan lainnnya, yang penting bisa makan.

Persoalannya, pemerintah boleh bangga dengan mengatakan ” Madina masih zona hijau, ” tapi sudah waktunya semua elemen, terutama pemerintah melalui perangkatnya mendata kondisi ril masyarakatnya dan siapa yg membutuhkan Sembako ditengah pandemi virus corona saat ini ( Bersambung Terus)

 

Admin : iskandar hasibuan

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.