Rintihan Guru Honor SMA/SMK(1), Gula Pasir Terbaikpun Rasanya Sudah Semakin Pahit

Demo Guru Honor SMA/SMK di DPRD Madina beberapa waktu lalu.

PAHLAWAN  Tanpa tanda jasa yang lazim disebutkan kepada seorang guru, baik itu guru negeri maupun guru honorer dan sering kita mendapat informasi bahwa seorang guru honorer juga telah banyak muridnya menjadi PNS/ASN(Pegawai Negeri Sipil/Aparatur Sipil Negara) sehingga tak jarang seorang guru honorer terkadang mengeluh sambil berakata “ Muridku telah menjadi ASN/PNS, tapi saya masih Pegawai/Guru Honorer”

            “ Untuk Abang anda ketahui, kami telah menuntut hak-hak kami hingga ke Kota Medan maupun ke DPRD Madina, semua mendukung nasib guru-guru agar diperhatikan dan bahkan ketika demo di DPRD Madina,banyak yang mengatakan segala hal, tapi nyatanya hingga Senin(25-12) hak kami belum diterima, makanya Gula Pasir Terbaikpun Rasanya Sudah Semakin Pahit,” ujar Rosmawati Nasution ( Bukan Nama Sebenarnya) kepada Pimpinan Umum/Pimpinan Redaksi Malintang Pos Senin( 25-12) di Kantor Perwakilan Malintang Pos Jalan Willem Iskander Dalan Lidang Panyabungan.

            Sambil menangis Rosmawati mengatakan bahwa Gubsu HT.Erry Nuradi telah menyerahkan SK mereka di Siabu ketika  berkunjung ke Madina, tentu kami Ucapkan terima kasih, namun janji-janji Kadis Pendidikan Sumut dan UPT. Pendidikan Sumut terkait gaji/Honor kami sama sekali belum ada tanda-tanda mau dibayar, inikan sudah tanggal 25 Desember 2017 tentu rasanya waktunya sudah hampir habis tahun 2017.

            Terus terang, ujar Ros, ketika kami mendapat informasi dari kawan-kawan yang ke Medan bahwa honor kami segera dibayar, pagi harinya ku beranikan meminjam uang ke Rentenir dengan harapan pembayarnya honor kami, tapi nyatanya saya dikejar-kejar rentenir untuk pengembalian uang, terpaksa  lari dari rumah dan sembunyi dirumah orangtua sambil menunggu pencairan uang honor kami yang satu(1) tahun.

            “ Itu memang salah saya berani meminjam uang ke rentenir, tetapi saya pikir orang-orang yang mengelola pendidikan akan benar-benar janjinya, tapi nyatanya hanya janji palsu, apakah akan dibayar atau tidak kami belum tau, tolonglah pak kami dibantu untuk memberitakan keluhan kami ini,” ujar Rosmawati sambil airmatanya bercucuran karena tidak bisa kerumahnya takut kepada rentenir ( Bersambung Tiap Hari)

Admin : Siti Putriani Lubis

Komentar

Komentar Anda

About Dina Sukandar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.