Rowd Sow DPC. PDIP Madina(1), Apa Salah Kami, Jalan ke Desa Batang Gadis Memprihatinkan

Tim Rowd Sow DPC.PDI Perjuangan Madina makan bersama di RM.Paranginan Madina

MESKIPUN  Pelaksanaan Pemilihan Legislatif (DPRD) Tahun 2019 masih sangat lama lagi, tetapi mengingat banyaknya keluhan warga yang disampaikan ke DPC.PDI Perjuangan Kabupaten Mandailing Natal,terkait dengan berbagai macam pembangunan khususnya Infrasturuktur jalan yang sangat didambakan masyarakat diberbagai desa yang ada di 404 Desa/Kelurahan yang tersebar di 23 Kecamatan.

            Rowd Sow DPC.PDI Perjuangan Kab.Madina yang dimpin Ketua Iskandar Hasibuan,mulai 13 Oktober 2017 dengan mengambil Start di Kecamatan Panyabungan Barat khususnya di Desa Batang Gadis Jae dan Desa Batang Gadis Julu ( Dulu Desa Tarutung), mendapat informasi bahwa sejak Mandailing Natal menjadi daerah otonomi baru tahun 1999 yang lalu, yang namanya pembangunan jalan dengan Hotmix ke dua(2) desa itu belum ada dibangunkan dari APBD Madina.

            Kenapa begitu..? berdasarkan pengakuan masyarakat di dua(2) desa itu, bahwa Pemda Madina memilih desa itu sebagai wilayah “Tempat Pembuangan Sampah” yang dibuktikan dengan menggunungnya sampah diwilayah tersebut diantar dari Kota Panyabungan, karena mungkin Pemerintah maupun DPRD menjadikan desa-desa diwilayah itu sebagai tempat pembuangan sampah.

            Berdasarkan pengakuan warga tersebut, Ketua DPC.PDI Perjuangan Madina langsung mengatakan akan memperjuangkannya langsung ke Bupati Madina dan DPRD  agar dibangun jalan dengan Hotmix mulai dari Simpang Kemuning – Desa Batang Gadis Jae- Desa Batang Gadis Julu Kecamatan Panyabungan Barat.

            Pengakuan warga, bahwa wilayah Panyabungan Barat di Priode 2014-2019 DPRD Madina mempunyai tiga(3) anggota DPRD asal Panyabungan Barat, antara lain Ir.Ali Makmur Nasution ( Hanura) dan Hj.Lely Artaty.S.Ag( Hanura/Ketua DPRD), Hatta Usman Rangkuty  (PAN) yang seharusnya ngotot untuk memperjuangkan pasilitas transfortasi ke dua desa itu,tembus ke Desa Barbaran.

            “ Kami memang ngak menyalahkan mereka, warga memahami APBD Madina belum cukup untuk pembangunan jalan ke wilayah itu, namun alangkah senangnya masyarakat seandainya Bupati Madina dan DPRD Madina dapat mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jalan dan memperlebar jalan ke desa itu,” ujar Muhammad salah seorang warga desa itu kepada Tim Rowd Sow PDI Perjuangan Madina,Jumat (13-10) usai Sholat Jumat( Bersambung Tiap Hari).

Admin : Siti Putriani Lubis.

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.