

KALAU Kita bilang masyarakat Kabupaten Mandailing Natal 99 % sudah sehat tidak mungkin, tetapi melihat kondisi Rumah Sakit sekarang ini yang sangat sepi, seperti “Rang Hantu ” Korban Covid -19,tentu boleh juga dikatakan Pemerintah berhasil meningkatkan kesehatan masyarakat.
Padahal, sepinya masyarakat Kabupaten Mandailing Natal Yang berobat ke RSU Panyabungan, erat kaitannya karena ” Takut ” dikatakan penyakitnya Covid -19 di perparah dengan Banyaknya para medis yang dikatakan Positif Virus Corona, serta adanya rasa takut dari sistem pelayanan di RSUD Panyabungan dari beberapa petugas medis Dan ditambah adanya informasi ditutup pelayanan di RS tersebut.

Seperti, Sabtu dan Minggu(10-11/10) Penulis yang keliling di RSUD Panyabungan, pada Sabtu(10/10) terlihat masyarakat yang mau berobat sangat sepi yang berobat, tidak seperti selama ini yang selalu padat atau banyak khususnya yang berobat jalan.
Minggu(11/10)Penulis yang keliling mulai dari depan RSU, yang terlihat hanya Satpam yang berjaga, serta Lorong -Lorong RS terlihat sepi dari hilir mudik warga maupun dari pasien yang mau datang berobat.

Haruskah kita biarkan RS kebanggaan masyarakat tersebut..? Tentu tidak, karena Gubsu dan Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Musthafa Nasution sudah memberi sinyal agar Menegemen RSUD segera di Audit oleh Pjs.Bupati Mandailing Natal.
Artinya, siapa yang paling berwenang memeriksa semua Menegemen RS, kenapa antara sejumlah dokter di RS tersebut tidak akur kenapa dokter enggan bertugas, kenapa pasien -pasien seperti ibu yang mau melahirkan terkesan dibiarkan..?
Selain itu, Pjs. Bupati yang putra asli Mandailing Natal, harus mampu mengambil peranan untuk memulihkan kembali kepercayaan masyarakat untuk berobat ke RS masyarakat Mandailing Natal ( Bersambung Terus)
Admin : Iskandar Hasibuan.