SIABU(Malintangpos Online): Ketua DPC.PDI Perjuangan Kab.Madina Iskandar Hasibuan,mengajak seluruh Kepala Desa dan aparat desa agar dalam melaksanakan pembangunan dengan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) yang dialokasikan dalam bentuk Dana Desa(DD) dalam melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab, jangan karena kades suka-sukanya.
Kenapa rupanya..? terus terang hari ini Minggu(29-10) dari pagi hingga sore mencoba masuk desa yang satu ke desa yang lainnya diwilayah Kecamatan Siabu, ternyata saat ini mayoritas Kepala Desa se Kecamatan Siabu sedang berada di Medan untuk Bimtek kabarnya dan mencoba melakukan dialog dengan masyarakat dan hasilnya sangat mengejutkan sekali keluhan dan harapan masyarakat.
“ Saya tidak menuduh Kades/aparat Desa korupsi dalam masalah dana desa disetiap desa yang ada di Kecamatan Siabu, namun yang saya lihat sekarang ini sudah kembali kepada era tahun 1990 an yang lalu, dimana ketika itu dana BangdesRp 9.000.000,-/desa nya, menjadi masalah besar di desa-desa,” ujar Ketua DPC.PDI Perjuangan Kab.Madina Iskandar Hasibuan, Minggu malam(29-10) di Pasar Panyabungan.
Maksudnya..? contoh di Desa-desa sekarang ini telah ada yang kerjanya warga mencari-cari kelemahan Kades nya, ada yang mengumpul tanda tangan agar Kades segera diberhentikan, ada yang mengadukan Kades ke Polisi, Jaksa, DPRD serta sampai ke mana-mana warga mengadukan langkah langkah kades sekarang ini.
Karena itu, ujarnya, jika Kades dalam membangun desanya tidak sesuai dengan program yang telah di musyawarahkan, yakinlah akan muncul masalah dimasa mendatang ini, makanya Kades sebagai pimpinan di desa harus melaksanakan program dengan penuh tanggung jawab, jangan mentang-mentang kades lalu seenak perutnya melaksanakan pembangunan di desa, sebab keinginan pemerintah jangan gara-gara Dana Desa membuat pro dan kontra di desa.
Harusnya, ujar Iskandar Hasibuan, masyarakat khususnya aparat desa yang diberikan rakyat mengelola pemerintahan desa bersyukur kepada Pemerintah Pusat, karena dulu anggaran pembangunan ke desa sangat sulit untuk mendapatkannya, sekarang sudah tahun ke tiga Dana Desa muncul menjadi masalah, inikan aneh namanya itu.
“ Janganlah gara-gara desa yang dikelola kades muncul masalah ditengah-tengah masyarakat desa, makanya kades harus tanggung jawab mengelolanya, rangkul seluruh masyarakat dalam memusyawarkan dana desa, jika ada desa yang tidak akur dengan Sekretaris Desa nya supaya mencari solusinya, jangan diruncingkan, ajak musyawarah dengan baik,” ujar Iskandar Hasibuan dengan tegas.
Terus terang, katanya, baru seharian keliling di Desa-desa di wilayah Kecamatan Siabu, sudah banyak menemukan antara Kades dan Sekdes nya tidak akur, ada Kades yang suka-sukanya mengelola dana desa, ada Kades yang memang pura-pura lugu, ada kades yang memang berbuat benar, tapi oleh pihak aparatnya agar dana dibagi-bagi.
“ Sudah waktunya Kades yang telah melakukan Bimtek sampe ke Medan untuk merangkul seluruh masyarakat, sebab jika dibiarkan bisa akan membuat desa rebut dan akhirnya berurusan dengan hukum,” katanya(Ded)
Admin : Siti Putriani Lubis