
PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Kabupaten Mandailing Natal, terus berkerja dalam mengantisipasi penyebaran penyakit PMK di wilayahnya.
Kali ini Satgas melakukan penyuntikan hewan ternak dengan Dosis ke II jenis Aftosa dan cavac.
Ketua Satgas PMK Madina, Alamulhaq Daulay yang juga Penjabat Sekretaris Daerah melalui Sekretaris Satgas, Siar Nasution, SP. yang juga menjabat Kepala Dinas Pertanian ini menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan upaya dalam mengantisipasi penyebaran virus PMK pada hewan ternak jenis sapi di 23 Kecamatan yang ada di Madina.
Seperti di Desa Saba Jior Kecamatan Panyabungan Barat, Satgas yang tergabung antara pemerintah daerah dan TNI-Polri telah turun ke lapangan untuk melakukan penyuntikan dosis vaksin kedua.
“Hari ini kita kembali melakukan penyuntikan vaksin dosis kedua bagi hewan ternak sapi di Saba Jior. Data sementara sapi yang sudah tervaksin sudah mencapai 2.107 ekor dengan target 3.500 ekor sapi untuk seluruh wilayah di Madina,” katanya, Senin (21/11).
Siar mengakui saat ini kesulitan dalam menyuntikkan vaksin di wilayah pantai barat akibat hewan ternak yang liar. Namun demikian, Satgas Kabupaten Madina akan terus melakukan upaya maksimal dalam mencari solusi kesulitan itu.
“Yang sulit dalam hal penyuntikan dosis berada di wilayah pantai barat sana yakni di Kecamatan Muara Batang Gadis. Hewan ternak sapi di sana sangat liar,” ungkapnya.
Beberapa waktu lalu saat Virus PMK menyerang belasan hewan ternak di Madina, Satgas yang sudah terbentuk pun langsung melakukan terobosan di lapangan dan hasilnya kembali normal setelah melakukan penyuntikan dan pemberian vitamin.
“Kasus PMK di Madina sudah menurun, bahkan sudah nihil. Namun kita tetap melakukan penyuntikan untuk mengantisipasi penyebaran serta meningkatkan kekebalan tubuh pada hewan,” ujarnya.
“Kepada seluruh peternak di Kabupaten Madina saya imbau agar segera melaporkan kepada petugas penyuluh di lapangan apabila ada ditemukan tanda-tanda penyakit PMK pada hewan ternak. Kemudian, kebersihan kandang ternak juga menjadi bagian dari cara mengantisipasi penyebaran Virus PMK,” tambahnya.
Adapun ciri-ciri hewan ternak yang terkena PMK antara lain; Ditemukan lepuh yang berisi cairan atau luka yang terdapat pada lidah, gusi, hidung dan tercak atau kuku hewan yang terinfeksi. Hewan tidak mampu berjalan atau pincang, air liur berlebih serta hilang nafsu makan.
Diketahui, PMK ini bukan penyakit zoonosis atau tidak menular ke manusia. Bahkan, PMK bisa disembuhkan dengan ketelatenan petugas paramedis kesehatan ternak dan peternak dalam mengobati ternaknya (Kesi)
Admin : Dita Risky Saputri.SKM.