
Sampah di Lampu Merah Panyabungan
Catatan Sejarah bagi masyarakat Kabupaten Mandailing Natal, sejak 09 Maret 1999 yang lalu, bahwa untuk membangun daerah yang kaya dengan SDA(Sumber Daya Alam) ini bukanlah semudah membalik telapak tangan, seperti yang dilontarkan sejumlah pihak selama ini.
Karena sepeninggal H.Amru Daulay, SH sebagai Bupati Mandailing Natal, sampai sekarang usia daerah kita sudah 21 tahun (1999-2020) dan sejak ditinggalkannya sekitar 11 tahun, tetapi yang betul -betul berubah adalah Pergiruan Tinggi STAIM menjadi STAIN pantas untuk kita syukuri bersama dimasa Drs.H.Dahlan Hasan Nasution menjadi Bupati dan HM.Jakfar Sukhairi Nasution sebagai Wakil Bupati.
Namun, jika kita membuka HP dan mengamati isi Facebook, banyak persoalan -persoalan yang di sampaikan melalui Facebook dan tidak sedikit pemilik Akun Facebook hanya kasih komentar, tanpa diketahuinya secara jelas bagaimana keadaan di 23 Kecamatan, 404 Desa/Kelurahan,baik Pendidikan,Kesehatan,Pertanian,lebih-lebih Infrasturuktur jalan yang ia ampun banyaknya yang tidak dibangun.
Begitupun masih saja ada oknum -oknum dengan dalih dan argumentasi yang ” Menjilat ” untuk melakukan pembelaan kepada Bupati/Wakil Bupati Mandailing Natal, yang sekarang, sehingga persoalan kecil saja tidak bisa diselesaikan.
Contoh, sampah di sekitaran Kota Panyabungan, Bupati/Wakil Bupati Mandailing Natal sekarang hingga November 2020 belum mampu untuk menyelesaikanya alias menjadi pemandangan dan cemooh bagi pemerintah sekarang ini.
Padahal, persoalan SAMPAH masih pekerjaan kecil, karena dananya ditampung di APBD, bukan maksud Penulis Bupati/Wakil Bupati yang mengangkat Sampah, tapi ada Kadis Lingkungan Hidup, ada Camat, ada Kades dan Lurah, serta ada Satpol -PP, juga dengan argumen ” Salah Warga ” kenapa buang sampah disitu.( Bersambung Terus)
Admin : Iskandar Hasibuan.