“ Sebagai wartawan dan pribadi, kini saya malas memberitakan penemuan ganja, malu saya jadinya Madina Kota Santri namun banyak Ganja ditemukan dan tak habis2, apa susahnya kawasan ladang ganja di jadikan perkebunan atau tanaman holtiturkura,” ujar Sarmin Harahap salah seorang Wartawan di Mandailing Natal yang dikutif penulis dari Facebook, Senin(2-4).
Kata dia, Jgn sempat penemuan ladang ganja dari dulu hingga sekarang yg awalnya di anggap prestasi oleh masyarakat, bergeser pandangan menjadi ajang pencitraan, Bagaimana kalau Malintang Pos yg buat acara diskusi ttg penuntasan ganja di Madina ini bg? Kalimat ini juga dari Akun Facebook Sarmin Harahap.
Kalimat-kalimat diatas bagi saya sebagai salah seorang Wartawan yang dituakan di Bumi Gordang Sambilan, adalah tamparan keras yang tidak membekas, apakah pihak-pihak lainnya juga yang tak usah saya sebutkan satu persatu insitusinya di Malintangpos Online ini juga merasa hal seperti juga..? belum tentu, sebab sampai sekarang yang namanya Pohon Ganja disekitaran Lembah Tor Sihite wilayah Panyabungan Timur tetap menjadi masalah yang sangat sulit untuk dituntaskan, sekalipun sebenarnya sangat mudah menuntaskannya jika kita sama-sama mau untuk menuntaskan pohon ganja dari wilayah kita tersebut.
“ Niat kita semua untuk menuntaskan persoalan lading Ganja yang kerap kali ditemukan diwilayah Lembah Tor Sihite belum betul-betul kita niatkan untuk menuntaskannya, padahal kita mengetahui bersama hampir 90 % penghuni Lapas Kelas II/B Panyabungan adalah kasus Narkoba khususnya Ganja,” ujar Ketua DPC.PDI Perjuangan Kab.Madina Iskandar Hasibuan begitu mengetahui masalah penemuan pohon ganja dari Facebook Agus Hasibuan dan Romula P Siregar( Bersambung Tiap Hari) .
Admin : Siti Putriani Lubis