
Gandeng Pers

Bupati Mandailing Natal kemudian berpesan, agar Kapolres yang baru berkenan minta masukan kepada pers, seperti pimpinan Malintang Pos yang juga Ketua PDIP mandailing Natal, Iskandar Hasibuan. Karena Kapolres itu merupakan pejabat teras di Polres, tentu tak selalu bisa pasang kaki ke sana ke mari. Pers dan wartawan bisa menjadi mitra yang perlu digandeng.
Banyak hal positif yang harus di-share dengan pers, sehingga jangan karena tidak tahu malah dinilai lalai dari tanggung jawab.
Selanjutnya, Bupati Madina juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Kapolres lama. “Kami berangkatkan adinda dengan mengucapkan terimaksih atas segala kebersamaan kita selama ini atas bantuan-bantuan adinda selama ini dan atas segala kekurangan kami selama ini baik saya pribadi maupun seluruh keluarga besar Pemkab Madina baik itu Wakil Bupati, Sekda dan seluruh staf mohonlah kiranya dimaafkan.”
Dia juga berharap agar, sekalipun sudah tidak bertugas di Mandailing Natal, AKBP. Rudi Ripani tidak sungkan memberikan masukan kepada Kapolres yang baru, termasuk melalui telepon, utamanya tentang berbagai tantangan yang pernah dihadapi Polres Madina.
Ganja di Madina
Bupati Madina juga menyinggung soal ganja. Menurutnya, bukan kebetulan, Serambi Mekkah-nya Indoensia adalah Aceh yang menjadi penghasil ganja nomor satu di Indonesia. Nah, Serambi Mekkah-nya Sumatera Utara adalah Mandailing Natal yang juga termasuk penghasil ganja terbesar kedua di Idonesia. Tanpa bantuan Kapolres dan Dandim, mustahil Pemerintah Daerah mampu membersihkannya.
Makanya, dia berharap, agar dalam rangka pembukaan jalan ke Palas di tengah-tengah di kebun ganja, semua tanaman ganja dimusnahkan terlebih dulu.
Lebih jauh lagi, Bupati Madina menyinggung penghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP). Sekitar 80% penghuni LP itu tersangkut karena kasus narkoba. Bahkan, tes urin yang dialksanakan di sekolah-sekolah menunjukkan tidak ada satupun sekolah pun yang menunjukkan temua nol dengan kata lain, tidak ada sekolah betul-betul bebas narkoba.
“Jadi saya mohon kepada kita semua, tidak mungkin walaupun beliau ini kepala bagian narkoba, tidak akan mungkin hanya beliau ini, tanpa bantuan kita semua termasuk masyarakat ini, tidak akan mungkin dapat terbebas dari narkoba,” tegasnya berharap.
Kerja Sama
Sebelumnya, Kapolres Madina AKBP. Martri Sonny.S.IK.MM dalam sambutanya menyampaikan, baru kali ini mendapat penugasan ke Sumatera. Mungkin karena itulah, beberapa kali membuat persiapan dan sedikit stress. Namun demikian, Martri Sonny mengaku berasal dari Sumatera Barat dan mempersunting istri, Siti Khairunnisah, dari Cianjur.
Martri Sonny pun bercerita, pertama kali dinas pada 1997 ditempatkan di Polda Sulawesi Selatan. Di sana, dia merasakan kesan yang menarik. Sesampainya di Nusa Tenggara Timur (NTT), mungkin karena muka dan kulitnya sama, dia sempat mendapat pertanyaan: “Dek-dek Kupang-nya dimana”
Makanya, masih kisah Martri Sonny, dia merasa bingung, jangan-jangan dirinya menuju Kupang. Padahal saat itu dia hanya singgah di Kupang menuju Sulawesi.
“Astagfirullah, jangan-jangan saya ke kupang, ini pikir saya. Tapi setelah disebutkan di Sulawesi Selatan. Awalnya, saya pikir di Sumatera Selatan, berarti kita masih di Sumatera juganya kita. Ini pikir saya, ternyata Sulawesi Selatan,” ungkapnya bercerita.
Di sana, dia sempat tugas selama depalan tahun, berpindah-pindah tempat di Sulawesi Selatan. Kemudian pindah ke Provinsi Banten dan dilanjutkan lagi ke Jawa Barat.
“Merupakan suatu kehormatan dan suatu kebanggan buat kami dapat berdinas di sini, bertemu dengan Bapak Bupati, para alim ulama sekalian yang tentunya ini merupakan pengalaman bagi kami ke depan.Yang mana beberapa waktu yang lalu kami dipercaya menjabat kapolres di sini dan tentunya amanah ini harus kami laksanakan dan tentunya tugas kami sebagai Anggota Polri untuk menciptakan ketentaraman, seperti yang ada di lingkungan Kabupaten Mandailing Natal ini,” katanya.
Kasat Sabara
Bagi Kasat Sabara, Rudi Rifani adalah sosok pemimpin yang energik, disiplin, rendah hati dan banyak inovasi. Jika Bupati Madina punya maha karyanya Taman Raja Batu, Rudi Rifani punya maha karya heliped. Banyak kesan yang terukir selama menjabat sebagai Kapolres Madina. Kalau di logika angkutan, Kapolres lama ini kecepatannya 100/jam, jadi kadang-kadang banyak bawahan yang keteteran.
“Setiap ada kejadian, beliau ada di tempat. Kadang-kadang, kami bawahan ini sangat malu. Jadi, mungkin selama Bapak bertugas sebagai Kapolres, saya mewakili seluruh personil Polres Mandailing Natal mungkin di sana-sini dalam pelaksanaan tugas banyak yang mungkin tidak sesuai dengan bapak, mungkin juga banyak kesalahan-kesalahan kami, saya mewakili personil, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ungkapnya.
Dia juga mendoakan, agar AKBP Rudi Rifani sukses di tempat yang baru dan silaturahmi yang terjalin selama ini yang cukup baik mudah-mudahan tetap terjaga. Apalagi nanti menjabat sebagai Kabag RBP, agar memaklumi kalau nanti terlampat menyampaikan laporan.
Kasat Sabara pun mengutip sebuah pantun: “Diatas dahan burung kenari / Melihat rusa di tepi perigi / Salam perpisahan untuk Bapak Rudi Rifani / Di lain masa kita dapat bersua kembali.”
“Bunga dadap di atas parah / Anak dusun pasang pelipat / Kalau terbelit tutur bicara / Jemari disusun maaf dicinta( Bersambung)
Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md