Selamat Jalan Rudi Rifani, Selamat Datang Martri Sonny, Kebersamaan Membangun Madina Lebih Baik(1)

Rudi Rifani dilepas oleh Kapolres Madina,dengan suasana haru

PEMERINTAH Mandailing Natal dengan jajaran Polisi Resort Mandailing Natal, Kamis malam yang lalu (25/5) di Gedung Serbaguna Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, menggelar acara Pisah-Sambut Kapolres Madina dari AKBP. Rudi Rifani, S.IK dan AKBP. Martri Sonny, S.IK, MH.

Bupati Madina Drs. H. Dahlan Hasan Nasution dalam sambutannya mengatakan, “Rupanya sudah satu tahun 17 hari tanpa kita sadari Kapolres ini bersama kita, sebagaimana yang saya sebutkan tadi, pada awalnya saya gamang pidato karena terharu dan sulit melepasnya.”

Lebih lanjut, Dahlan Hasan Nasution menyebutkan, “Alhamdulilah, selama beliau ini bertugas di Mandailing Natal ini sangat dekat dengan kita terutama dengan para orang tua kita para ulama, pemuka adat, pemuka masyarakat. Inilah barangkali yang menjadikan Polers Madina ini termasuk Polres yang terbaik di Sumatera Utara.”

Bupati Mandailing Natal mengungkapkan, infromasi itu langsung dari Kapolda Sumut yang sudah menjadi bagian dari Mandailing Natal, setidaknya karena Kapolda Sumut sudah mendapat anugrah Gelar Marga Nasution. Kapolres yang baru InsyaAllah mungkin beberapa minggu sesudah Hari Raya Idul Fitri nanti, Kapolri akan berkunjung ke Mandailing Natal.

Dia berharap, agar para pemangku adat berkenan pula memberikan anugrah gelar marga kepada Kapolri.

 

Gesekan-Gesekan

Bupati Madina juga mengatakan, dirinya sudah merakan hari-hari yang sangat getir dengan Kapolres lama. Di saat munculnya banyak gesekan di seluruh Nusantara, Mandailing Natal sempat diprediksi berpotensi menjadi lautan  api. “Tapi, Alhamdulillah, berkat kerja keras Pak Kapolres, termasuk karena beliau tidak sungkan-sungkan duduk di warung-warung untuk merangkul semuanya dalam memberikan pemahaman agar tidak marah. Alhamdulillah bisa kita lalui dengan penuh rasa tanggung jawab bersama,” imbuhnya.

“Adek kami Rudi Rifani, kami ucapkan selamat jalan dan ingat adinda, Alhamdulillah, semua yang telah melaksanakan tugas di Polres Mandailing Natal itu akan tetap bisa diandalkan dan mendapat promosi, mungkin lebih cepat mendapatkan kenaikan pangkat, mungkin Kapolres yang baru belum begitu kenal dengan Mardiaz. Alhamdulillah, selesai dari sini beliau sudah mengikuti pendidikan dan insya-Allah selesai pendidikan, sebagaimana aturan dan peraturan di kepolisian, kami yakin tidak beberapa lama lagi akan menjadi Brigjen. Tentu, ini harapan kita semua,” ungkapnya.

Bupati Madina juga mengatakan ungkapan “selamat datang” kepada Kapolres yang baru. Jika beberapa hari yang masih merasa gamang datang ke Mandailing Natal, Baupati Madina berharap bisa familiar dengan wajah Mandailing Natal yang kebetulan bupatinya abang dari Kapolres sendiri. Dia berharap agar kerja sama yang telah terintis selama masa tugas AKBP. Rudi Rifani, SIK bisa berlanjut.

Dia mengatakan, selama ini, sangat jelas tergambar kebersamaan di Mandailing Natal, seperti pada Hari Raya Qurban. Kepolisian, TNI dan Pemkab Madina pun secara bersama-sama dalam mengahadapi bencana. “Alhamdulillah, kebersamaan kita di lapangan sangat terasa bagi masyarakat, seperti dalam mengahadapi bencana alam terakhir di Kotanopan,” tinjuk Bupati Madina.

Rumah-rumah yang rusak bisa diperbaiki secara bersama, gotong- royongkan TNI, Polri dan Pemkan Madina, sehingga kaum keluarga kita yang tertimpa musibah bisa masuk kembali ke rumah masing-masing hanya dalam hitungan satu bulan, tidak lagi harus menumpang terlalu lama.

“Kami tidak dapat menyusun kata-kata dalam memberangkatkan adinda, kecuali dengan doa. Berbekal pengalaman dari Mandailing Natal yang terkadang begitu pelik kita rasakan, terkadang sampe jam 2 malam kami bersama merundingkan ini-itu,” ungkapnya.

Bupati Madina juga meminta kepada seluruh orang tua, ulama, pimpinan pondok pesantren dan para pemangku adat, agar membukakan pintu kepada Kapolres baru, jika datang berkunjung bersamanya maupun secara sendiri untuk meminta petunjuk. Dengan begitu, katanya, kebersamaan yang sudah terjalin dan rasa saying-menyayagi yang sudah tumbuh selama ini, dapat meningkat.

“Perlu kami sampaikan kepada Kapolres yang baru, bahwa Mandailing Natal ini adalah salah satu kabupaten yang terluas di Sumatera Utara. Hampir 1/10 Sumatera Utara dan meliki 23 kecamatan kemudian memiliki bibir pantai sepanjang 172 kilometer dan sebanyak 23 pondok pesantren. Jadi Mandailing Natal ini dulunya terkenal karena agama, karena adat budaya, dimana adat budaya ini tidak jauh bedanya dengan Sumatera Barat. Malah banyak adat-istiadat yang ada di Mandailing Natal ini pecahan dari adat di Sumatera Barat. Ada empat kecamatan yang memang masih memakai adat Sumatera Barat, yaitu Natal, Muara Batang Gadis, Batahan dan sebagian Sinunukan. Itu masih menganut adat istiadat dari Sumatera Barat,” jelas Bupati Madina.(Bersambung).

Admin : Dina sukandar Hasibuan,A.Md

 

Komentar

Komentar Anda

Dina Sukandar

Related Posts

1 Orang Polisi, Polres Madina Tetapkan 3 Tersangka Penganiayaan Pengepul Berondolan Sawit

PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Satuan Reserse Kriminal Polres Mandailing Natal, menetapkan tiga orang pelaku penganiaya pengepul berondolan kelapa sawit di Desa Tandikek, Kecamatan Ranto Baek ditetapkan sebagai tersangka. Identitas tersangka yakni Aiptu…

Read more

Continue reading
Media Malintang Pos Masih Dibutuhkan Masyarakat Sumatera Utara (2)

Koran Malintang Pos, pernah oleh Bupati Mandailing Natal, tidak boleh dibaca oleh Pejabat, hingga ke Kepala Desa dan Kepala Sekolah disurati Bupati secara resmi. Kenapa..? Waktu itu Redaksi Malintang Pos…

Read more

Continue reading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.