Soal Tambang Emas di DAS Batang Natal ” Siapa Yang Salah ” Catatan : Iskandar Hasibuan

MASYARAKAT Yang melakukan Penambangan Emas di sepanjang Daerah Aliran Sungai(DAS) Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara di penghujung Februari 2020 ini mulai saling salah menyalahkan dan ramai di perbincangkan di Media Sosial,khususnya Facebook dan malah saling sebutkan nama -nama yang menjadi Big Bos Penambang yang memakai alat berat.

Siapa yang salah..? Yang jelas jika orang ataupun kelompok tersebut sudah ikut melibatkan diri di Tambang Emas akan mengatakan ” Demi Sesuap Nasi atau Demi Rakyat yang sulit mencari nafkah ditengah Pandemi Covid -19 sebagai argumentasi untuk membela diri” walaupun kegiatan itu dia tau salah dan melanggar Undang Undang Minerba.

Sementara, masyarakat yang merasa dirugiksn akibat Tambang Emas memakai Escavator yang telah membuat Air Keruh jelas akan menuduh Penambang Emas Ilegal tersebut salah dan keterlaluan,sebab kebutuhan yang mau tidak mau harus ada menjadi persoalan,sebab air yang sejak nenek moyangnya bersih telah kotor dan tidak bisa dipakai.

Tentu, jujur kita masyarakat banyak yang bersikap diam dan membisu sekalipun dihatinya ” Ngedumel ” atau marah, tapi ada juga satu dua yang mencoba protes dan menyurati LSM,memberikan info ke Wartawan dan seringpun di ekspos pulgar juga tidak ada yang perduli dan suratpun bersiluaran ke Bupati,DPRD,Kapolres hingga ke Mabes Polri maupun pihak lainnya.

Seharusnya, Bupati,Wakil Bupati,DPRD dan Forkofimda Mandailing Natal mencari SOLUSI,apakah membuat Perda, Koperasi atau apapun namanya yang bisa menuntaskan keinginan masyarakat Penambang,atau juga dibuat BUMD.

Kenapa..? Sangat tidak mungkin Bupati,Wakil Bupati,DPRD,Kapolres Mandailing Natal,tidak mengetahui keadaan Sungai Batang Natal yang keruh dan nerusak lingkungan itu,tapi entah kenapa dibiarkan.

Padahal, Penulis berani jamin, walau tidak resmi, seluruh Penambang yang memakai alat berat pasti karena ada yang melindungi makanya berani MENAMBANG PAKAI ALAT BERAT/ESCAVATOR.

” Bukan Satu Jalan ke Roma,” saat ini para penambang sport jantung karena ada razia dari Aparat Penegak Hukum dan yang ngumpet,ada yang lari,tidak sedikit yang azam uratnya kambuh disebabkan turunnya APH dari Jakarta dan mungkin banyak juga Pihak- pihak penegak hukum dan kabarnya ada juga oknum anggota DPRD sebagai pemodal. Mungkin ia bukan menuduh (Bersambung Terus)

 

Admin : Iskandar Hasibuan

 

Komentar

Komentar Anda

  • Dina Sukandar

    Related Posts

    P dan D DPO, Kapolres Madina Terus Memburu 2 Tersangka Cabul di Taman Raja Batu

    PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Kapolres Mandailing Natal, AKBP.Arie Sofandi Paloh, S.H S.I.K, memaparkan penanganan kasus tindak pidana pemerasan dan perbuatan cabul di objek wisata Taman Raja Batu, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, Kamis…

    Read more

    Continue reading
    Kampung Tematik Serasa Ikan Hias Bungus, Menggairahkan Pariwisata dan Ekonomi Lokal

    PADANG(Malintangpos Online): Sebuah inisiatif menarik digagas di Kampung Tematik Serasa Ikan Hias Bungus. Bercita-cita menjadi pusat wisata dan ekonomi lokal, kampung ini menyelenggarakan kontes ikan hias sambil memperkenalkan beragam jenis…

    Read more

    Continue reading

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.