Sungguh Sangat CERIA, rileks, dan santai. Itulah sekilas gambaran gestur wajah HM. Ja’far Sukhairi Nasution, Bupati Mandailing Natal (Madina), Sumut terpilih ketika ikut sebagai peserta lubuk larangan di Desa Gunung Baringin, Kecamatan Panyabungan Timur, Madina pada, Minggu pagi (23/5).
Sukhairi tiba di Gunung Baringin sekitar pukul 07.00. Seperti peserta lainnya, begitu tiba di lokasi, ia membeli tiket sebagai peserta. Harga tiketnya: Rp60 ribu per orang, dengan alat tangkap jala atau sejenisnya.
Sembari mengumbar senyum, wakil bupati Madina aktif, itu menjawab setiap tegur sapa masyarakat. Ia berbaur dengan warga yang kebetulan menjadi peserta atau ingin menyaksikan “pesta” tahunan tersebut.
Bagi Sukhairi, menjadi peserta lubuk larangan bukanlah hal baru.
Dalam setiap kegiatan seperti ini, ia kerap ikut karena memang ia hobi menjala. Apalagi lubuk larangan diadakan di Aek Pohon yang mengalir di wilayah Panyabungan Timur. Ia jarang absen.
“Hiburan saja. Saya memang hobi menjala, syukur-syukur ada rezeki untuk dibawa ke rumah,” katanya kepada Beritahuta.
Belum pukul 08.00, lubuk laranggan Gunung Baringin dibuka. “Buarrrrrr…” suara jala para peserta menghempas sungai (aek-red), termasuk Sukhairi.
Arus sungai yang deras dan ketinggian air yang tak bersahabat untuk menjala membuat para peserta harus mengeluarkan tenaga ekstra, terutama saat menarik jala. Kondisi ini juga membuat sulit mendapatkan ikan.
Meskipun peserta lain kurang beruntung, sesekali Sukhairi dapat ikan jenis garing . Memang tak sebanyak biasanya, namun hasil didapat tak begitu mengecewakan. Paling tidak bisa dibawa pulang. “Alhamdulillah dapot sotik. Tarpayah baen na magodang i aek,” ujarnya.
Sekitar satu jam Sukhairi di tengah sungai. Seperti peserta lain, melihat gelagat arus sungai tak bersahabat, ia pun “turun” ke darat.
Setelah mengganti pakaian, bupati terpilih yang berpasangan dengan Atika Azmi Utammi, sebagai wakil bupati Madina terpilih, jalan kaki bersama beberapa rekannya menuju salah satu lopo di depan masjid Gunung Baringin.
Di tempat ini, Sukhairi memesan teh manis. Sembari menikmati goreng pisang sililit, di tempat ini pun bincang-bincang dengan warga setempat, serta masyarakat lain yang kebetulan sedang berada di lopo tersebut.
Tak lama kemudian, ikut bergabung di lopo yang sederhana itu antara lain: H. Khoiruddin Lubis, yang akrab disapa Sobek; dan Ustad H. Sahminan Rangkuti. Sobek dan Sahminan juga ikut adu keberuntungan di acara buka lubuk larangan Gunung Baringin.
Sukhairi yang juga pernah menjabat wakil ketua DPRD Madina tampak rileks dengan mengenakan kaos krah warna biru muda. Bersenda-gurau, dan sesekali tertawa lepas ketika ada guyonan dari mereka yang ada di lopo. Sekitar satu jam istirahat di tempat ini, tidak ada sama sekali obrolan politik.(Akhir/Red)
Peliput: Tim
Admin : Iskandar Hasibuan.