BONANDOLOK (Malintang Pos) : Petani di areal persawahan Aek Sibontar Desa Bonandolok Kecamatan Siabu Kabupaten Madina mengeluh karena sawah mereka sering terendam banjir akibat tanggul penahan air sungai Aek Sibontar telah lama rusak.
Mereka berharap, Pemerintah Kabupaten Madina mengalokasikan anggaran pembangunan dek atau tanggul penahan air sungai yang sudah lama rusak, karena jika tanggul tak diperbaiki akan dapat merendam tanaman padi masyarakat.
Khairul Amin Rangkuti (43) salah seorang petani yang jadi korban tanaman padinya rusak akibat banjir belum lama ini kepada Wartawan, Kamis (8/12). Amin mengeluhkan tanaman padinya terancam gagal panen karena terendam banjir.
Ia menyebut, sawahnya sudah lama jadi langganan banjir karena tanggul penahan air sungai rusak, apalagi tanggul atau dek yang ada selama ini hanya berupa gundukan tanah yang dikerjakan petani secara manual.
“Selama ini kan tanggulnya hanya berupa tanah, disini belum ada beronjong, setiap turun hujan sawah kami jadi sasaran, bisa-bisa gagal panen seperti yang sering kami alami selama ini,” keluh Amin.
Amin bersama petani lainnya mengatakan, setiap hujan deras sawah mereka pasti tergenang dan tanaman padi sudah pasti jadi korban, kondisi ini berdampak pada jumlah produksi padi warga setempat.
“Otomatis hasil tani warga berkurang, kami sudah usulkan sama Kepala Desa agar disampaikan kepada Pemerintah, tapi sampai sekarang belum ada juga pembangunannya, harapan kami pemerintah agar segera membangun dek penahan air sungai di sepanjang tali air Aek Sibontar,” harap mereka.
Di tempat terpisah, tokoh pemuda setempat bernama Amri (26) meminta Pemerintah melalui Dinas Pertanian Pemkab Madina supaya memperhatikan kondisi areal pertanian masyarakat di Desa Bonandolok, sebab Desa Bonandolok salah satu Desa yang memiliki areal pertanian cukup luas di Kabupaten Madina.
“Desa Bonandolok salah satu Desa yang mempunyai lahan pertanian paling luas di Madina, tentu ini harus jadi perhatian Pemerintah, jangan hanya akibat tanggul sungai yang tidak ada, ratusan hektar areal pertanian warga terancam, apalagi kondisi ini sudah cukup lama terjadi. Kami berharap Pemerintah membangun tanggul atau dek penahan air sungai Aek Bontar guna menyelamatkan tanaman padi warga,” ujar Amri. (MN-01/Red)