PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis,SH, begitu dapat informasi langsung Besuk Korban Pembacokan Anak Kandung sendiri di RSU Panyabungan.
” Nggak usah khawatir jika belum punya BPJS, Saya yang tanggung biaya berobat ibu nya nanti,” Ujar Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis,SH, kepada anak korban saat membesuk korban di RSUD Panyabungan, Senin (21/3).
Sebelumnya,Seorang anak di antara Desa Panyabungan Julu dengan Kelurahan Kayujati Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal, tega membacok ibunya.
Pembacokan itu dilakukannya, Senin (21/3) pagi sekira pukul 08.00 Wib di gubuk tempat mereka tinggal di kawasan persawahan Saba Bali antara Desa Panyabungan Juku dengan Kelurahan Kayujati.
Linda Sari (50) yang mengalami luka robek di kepala pun dengan susah berlari ke arah permukiman terdekat, demi mendapat pertolongan.
Warga pun mulai riuh dan ramai, si ibu berhasil disamatkan warga dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Panyabungan.
Pelaku yang bacok Ibu Kandungnya diketahui bernama Agustinus (27) serelah membacok ibunya dan teeus mengejarnya lalu menghindar dan berlari dari amukan warga yg mengetahui kejadian itu.
Pantauan wartawan, pagi pukul 10.00 Wib. Linda Sari masih terbaring tak sadarkan diri di IGD Rumah Sakit Umum Panyabungan
Terlihat, kepalanya dibalut perban dengan noda darah yang masih segar. Luka ada dua di bagian belakang kepala, tak beraturan.
Selain itu, terdapat banyak luka lecet di kaki dan tangan, diduga didapat saat melarikan diri di antara pematang sawah dan semak belukar hingga mencapai permukiman warga terdekat.
Menurut Hendri (30) ( anak korban )yang juga abang pelaku. Adiknya ini merupakan mantan narapidana kasus curanmor. Dalam dua tahun terakhir ini setelah keluar dari penjara
Kata dia, Adiknya mulai terlihat kurang waras dan sering bikin onar. Sebab itu mereka sering berpindah-pindah tempat tinggal, karena malu, juga karena dilarang tokoh masyarakat setempat untuk tinggal.
“Jadi kalau tinggal ke permukiman, warga tidak mengizinkan lagi karena sering buat keributan,” ujar Hendri, yang mendampingi sang ibu di ruang IGD itu.
Linda Sari memiliki 5 anak. Dari empat anaknya yang lain, semua telah mengalami pengancaman dari Agustinus.
Bahkan kakaknya yang paling sulung, Restina (33) juga pernah mengalami pembacokan dari Agus. Juga di kepala.
“Aku yang melerainya waktu itu juga kena di lengan, ini juga karena mengelakkan kalau tidak ke arah dadaku itu,” ungkap Amat, suami Restina.
Dengan aksi-aksi brutal yang bahkan cenderung mengancam itu. Seluruh anak Linda sebenarnya sudah menyarankan agar Agustinus dipasung saja atau diserahkan ke Dinas Sosial setempat. Namun, Linda tetap membela anaknya itu.
Hingga delapan bulan sebelum ini, mereka mengasingkan diri ke Saba Bali dan tinggal di satu gubuk persawahan berukuran 2 x 3 meter di tempat tersebut, tempat di mana menurutnya anaknya bisa berubah kembali normal sediakala sebelum masuk penjara.
Jadi alasannya waktu itu gak bisa lagi tinggal di perkampungan dan sewanya mahal. Saya tawarkan untuk menjaga kelapa, mereka boleh tinggal di sini,” kata pemilik kebun dan sawah sekitarnya yang enggan menyebut namanya.
Kanit Reskrim Polsek Panyabungan Iptu P Ritonga membenarkan kejadian itu. Dan, petugas dari Polsek pun telah mengamankan pelaku ke markas Polsek Panyabungan.
“Iya benar anggota tadi sudah ke lapangan dan sudah diamankan,” katanya.
Lurah Kayujati yang dihubungi Via selularnya, Senin(21/3) membenarkan perustiwa pembacokan yang dilakukan Agus kepada ibu kandungnya sendiri.
Sebenarnya, mereka bukan warga Kayujati, karena tak melapor dan kejadiannya di saba Bale antara Desa Panyabungan Julu/ Kayujati.(Aris /Riah/Dita)
Admin : Dita Risky Saputri