MEDAN(Malintangpos Online): DPP PDI Perjuangan menggelar rapat konsolidasi (rakor) internal untuk memenangkan pasangan Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2 pada 27 Juni 2018, bertempat di Hotel Grand Aston, Medan, Jumat (20/4/2018) yang langsung dimpin oleh Sekjen DPP.PDIP Hasto Kristiyanto.
Rakor yang digelar tertutup itu dihadiri langsung Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Djarot Syaiful Hidayat dan Sihar Sitorus, Ketua DPP PDIP Trimedya Panjaitan, Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih, seluruh jajaran pengurus DPD PDIP Sumut, jajaran Pengurus DPC PDIP Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara dan para anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan baik tingkat provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Kepada Wartawan, Hasto mengungkapkan bahwa rapat konsolidasi tersebut digelar dalam rangka memperkuat strategi pemenangan dalam Pilkada serentak 2018 dan pemilu 2019 mendatang.
“Rapat ini untuk memantapkan langkah melihat respon masyarakat Sumatera Utara yang sangat merindukan sosok pemimpin berprestasi dan menghadirkan birokrasi yang melayani rakyat,” ujar Hasto.
Melihat respon positif masyarakat Sumatera Utara, maka pemerintahan yang melayani rakyat dan bebas dari korupsi akan kami kedepankan di Sumatera Utara sesuai dengan pengalaman yang dimiliki oleh bang Djarot dan mas Sihar miliki,” ujar Hasto.
Terkait maraknya berita hoaks, Hasto mengatakan bahwa PDIP sendiri saat ini menghadirkan sosok pemimpin yang menyatukan semua golongan. Sehingga tidak khawatir meskipun diserang dengan berita-berita hoaks.
Yang kami usung, pemimpin yang menyatukan. Pemimpin yang melihat persoalan rakyat secara konkret dan berjanji menyelesaikannya dengan pengalaman bukan karena tekanannya kepada rakyat,” ungkap Hasto.
Hasto mengatakan, mereka yang menggunakan isu SARA untuk memecah belah bangsa justru bukanlah cerminan seorang pemimpin.
Namun, Hasto yakin bahwa masyarakat Sumut secara kultural akan sulit dipecah belah karena masyarakat Sumut juga memiliki sejarah panjang dalam mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Orang Sumut ini juga banyak perantau. Jadi mereka melihat Indonesia secara utuh, karena orang Sumut sendiri ada di hampir seluruh wilayah Indonesia,” tandas Hasto mengakhiri.
Tanda Tangani Pernyataan
Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md