Terjadi di Jawa Barat, 4 Orang Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Pangandaran

Kondisi Banjir dan Longsor Pangandaran

PANGANDARAN(Malintangpos Online): Hujan deras sejak Jumat (6/10/2017) pukul 20.00 WIB menyebabkan sungai dan anak-anak sungai meluap sehingga menyebabkan banjir di wilayah Pangandaran. Empat orang dinyatakan tewas akibat kejadian ini.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga Sabtu (7/10) pagi, banjir masih merendam kompleks Perum Garden Estetika, Dusun Cikangkung RT 01 RW 04 Desa Cikembulan, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Data sementara yang berhasil dihimpun, tercatat 120 rumah terendam banjir. Tinggi muka air banjir di kompleks Perum Garden Estetika mencapai 2 meter. Kondisi masih hujan. Evakuasi dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Pangandaran bersama TNI, Polri, Basarnas, BPBD Provinsi Jawa Barat, SKPD, relawan, dan masyarakat,” kata Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Sabtu (7/10).

Banjiir Pangandaran

Sutopo mengatakan hujan juga menyebabkan tanah longsor menimbun dua rumah di Dusun Sangkang Bawang RT 19 RW 08, Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran. Tanah longsor menimpa 2 rumah warga berpenghuni 2 keluarga (7 jiwa).Empat orang meninggal dunia dan 3 orang luka ringan tertimbun longsor. Korban sudah berhasil dievakuasi semua. Korban meninggal atas nama Ny. Yuyun (36), Aldi (6), Andika (8 bulan), dan Ny Arsih (60). Korban luka ringan adalah Rasman (40), Ari (14), dan Anida (8 bulan),” kata Sutopo.

Petugas dari DPKPB bersama relawan dan masyarakat bersama-sama membersihkan sisa-sisa longsoran tanah dan menyemayamkan korban. Rumah korban berada di tebing lereng sehingga rawan longsor.

Sutopo juga mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dari ancaman banjir dan tanah longsor. Saat ini sebagian wilayah sudah memasuki musim hujan, meskipun secara keseluruhan baru masuk hujan pada awal November mendatang.
Musim kemarau telah menyebabkan tanah-tanah retak mudah terisi aliran permukaan saat hujan sehingga memicu longsor,” katanya.

Sutopo menambahkan tanah longsor adalah bencana yang banyak menimbulkan korban jiwa. Selama 2017, tercatat 438 kasus tanah longsor terjadi di Indonesia.

Dampak longsor menyebabkan 95 orang meninggal dunia, 132 orang luka-luka, 43.416 orang menderita dan mengungsi, serta lebih dari 1.500 unit rumah rusak. Puncak musim hujan diperkirakan pada Januari mendatang sehingga ancaman banjir dan tanah longsor akan makin meningkat( S.Ry/red).

Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md

 

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.