Terkait Covid – 19, Ini Tanggapan Millineal Madinq

 

MADINA(Malintangpos Online):Pasca pandemi Virus Corona (covid19) yang begitu meresahkan hingga penjuru dunia, upaya demi upaya terus dilakukan dalam penanganan wabah yang diduga kuat berasal dari negeri tirai bambu (China) tersebut. Mulai dari tindakan preventif (pencegahan), represif (pemulihan), isolasi, hingga kebijakan lockdown yang telah diberlakukan di beberapa Negara.

Di indonesia sendiri, sejauh ini kebijakan yang diambil pemerintah sudah beberapa upaya yang dilakukan dengan Mengutamakan tindakan preventif berupa pencegahan menyebarnya wabah virus tersebut, mengingat persentase Indonesia yang masih kecil jika dibandingkan dengan Negara-Negara lain yang ter-suspect kasus Corona tsb.

Dalam pernyataannya, Presiden RI ir. H Joko Widodo memberikan intruksi kepada seluruh kepala daerah untuk melakukan riset dan koordinasi dengan BNPB dalam menentukan status dan kebijakan masing masing daerah terkait pandemonium tersebut.

Lantas, hal inilah yang kemudian mendapat perhatian dari kalangan Millenial di Kabupaten Mandailing Natal.
Kaum Millenial menilai, sejauh ini tindakan yang dilakukan Pemkab MADINA dinilai masih kurang ‘greget’ dan lambat mengingat tingginya kemungkinan penularan virus tersebut.

“Respon Pemkab Madina masih terkesan lambat, langkah yang dilakukan baru itu-itu saja, baru sekedar RDP dan himbauan,” Pungkas Kholil asyrawi Nst dan Sefli Harahap ketika berbincang bincang dengan wartawan di salah satu coffee-shop di panyabungan.

Dalam hal ini, Millenial MADINA juga turut memberikan saran sekaligus ajakan bagi Pemkab MADINA beserta seluruh stake-holder hingga seluruh lapisan masyarakat agar membangun sinergitas dalam menghadapi wabah corona tersebut.

“Menghadapi wabah corona ini sangat diperlukan sinergitas dan kerjasama seluruh stake-holder dan seluruh lapisan masyarakat Mandailing Natal,” timpal Riky Saputra, ST.

“Mengingat minimnya APBD Madina, sekedar saran, saya rasa tidak ada salahnya jika seluruh jajaran baik dia Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, Pemerintahan Desa, Perusahaan-perusahaan swasta, dan lembaga lembaga non pemerintahan maupun secara personal agar bersedia menggelontorkan dana pribadi dan meminta agar perusahaan turut memberikan sumbangsih dengan program pembuatan/pengadaan masker yang berbahan dasar kain dengan pola jahitan. Karena selain dari segi ketahanan, masker jahit juga dinilai dapat meminimalisir dana yang dikeluarkan, ” terang Kholil Asrawi Nst.

“Dan lagi, bisa diproduksi secara massal,” pungkasnya.

Disamping itu, Millenial Madina juga berharap agar masyarakat Madina yakin bahwa Pandemi Corona bisa dihadapi dengan kerjasama dan keyakinan terhadap kuasa Allah swt. (Ali Usman).

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.