Terkait Facebook Pariz, Masyarakat Madina Pertanyakan Pengaduan Wartawan

Iskandar Hasibuan,SE

PANYABUNGAN(Malintangpos Online):” Anjing Menggong Kafilah Berlalu,”Kalimat itulah mungkin yang cocok disampaikan kepada pemilik Akun Facebook Pariz yang diduga telah melakukan penghinaan dan pengancaman terhadap profesi Wartawan yang meliput kegiatan razia pekat yang dlakukan Satpol PP Mandailing Natal,beberapa waktu yang lalu.

            Kenapa rupanya..? Seperti yang disampaikan Fatmawati Pulungan,SH warga Panyabungan yang pulang kampung di Idul Fitri 1438 H, bahwa dia mengikuti kasus penghinaan yang dilakukan Femilik Facebook Pariz melalui Online dan sepertinya kasus tersebut”Dingin” jangan-jangan antara pelapor dan terlapor sudah main mata “ itu dugaan saya”

            “ Seharusnya Wartawan yang merasa dirinya dihina dan terancam dengan isi Facebook Pariz jangan terlena dengan isu-isu yang mengatakan bahwa Pariz ada oknum yang membekingnya, kalaupun itu ada hukum harus tetap jalan,” ujar Fatmawati Pulungan,SH kepada Malintang Pos, Sabtu malam(01-07) di Rindang Hotel Panyabungan.

            Kata dia, beberapa hari lalu pernah bincang-bincang dengan Iskandar Hasibuan yang merupakan salah satu Wartawan yang dituakan di Mandailing Natal, bahwa kasus yang dilaporkan Putra Saima masih berjalan di Polres Madina, belem ada damai dan ngak mungkin dia (Iskandar Hasibuan Red) ngak tau damai atau tidak, sebab selain wartawan juga Putra Saima itu adalah keponakannya.

            Tetapi, ujar Fatmawati, sebegitu banyak yang telah menyoroti kasus tersebut dan kasus razia pekat yang dilakukan Satpol PP itu adalah fakta ada razia dan diberitakan Wartawan, kok wartawan yang disalahkan, harusnya Pariz itu menuntut Satpol PP yang mana kabarnya ketika dilakukan razia bahwa Pariz sedang makan dan santai di salah satu Café, apa benar saya ngak mengetahuinya, Cuma itulah yang beredar rumor dikalangan dunia malam.

            Yang mengherankan, katanya, berdasarkan informasi di Kota Panyabungan, bahwa Wartawan ada sekitar 250 orang dari berbagai media, tetapi yang memberitakan penghinaan itu sangat sedikit, apakah memang wartawan di Madina ngak kompak, apakah memang wartawan di Madina mendukung Pariz,jangan-jangan ada wartawan yang melindungi Pariz,kalau memang ada wartawan yang melindunginya sudah gawat itu.

            Secara terpisah Iskandar Hasibuan yang juga Ketua DPC.PDI Perjuangan Kab.Madina yang dihubungi, Sabtu malam(1-7) di Pasar Panyabungan, mengatakan bahwa kasus tersebut terus lanjut dan juga Kasat Reskrim dan Kapolres Madina terus dipertanyakan, sekarang kan suasana Idul Fitri, tentu kita juga maklum.

            Kapan ditanyakan ke Polisi lagi.. ? Insya Allah Senin (3-7) akan kita pertanyakan dan desak kembali Polisi untuk sesegera mungkin mengusut sampai tuntas persoalan yang telah menghina profesi Wartawan itu, sebab kita ingin kasus tersebut ke Pengadilan dan kepada Wartawan diharapkan untuk tetap ikut memantau perkembangan penyelidikannya.

            “Kita harapkan Polisi secepatnya meneyelasikannya,sebab Wartawan dalam persoalan Razia Pekat itu adalah sebatas memberitakan dan kejadian razia itu nyata dan bukan razia yang dibuat-buat, memang razia pekat sebelumnya sudah dibuat Satpol PP himbauan,”katanya dengan nada keras.(Tim).

Admin : Siti Putriani Lubis

 

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.