JAKARTA(Malintangpos Online):”Anjing Menggonggong Kafilah Berlalu,”Kalimat itulah yang mungkin pas disampaikan kepada pihak Kejaksaan,Polisi dan DPRD Madina, karena proyek pasca bencana di BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Mandailing Natal meskipun telah banyak yang menyerotinya, tapi belum ada tanda-tanda untuk dilakukan penyelidikan terhadap pihak BPBD maupun Kontraktor yang meleksanakan dilapangan.
Sorotan paling tajam datang dari Bupati LIRa Madina Alimusa Nasution, LSM, Mahasiswa, Ketua PDIP,serta pihak lainnya yang mengharapkan kepada Jaksa, Polisi maupun DPRD Madina untuk segera melakukan langkah tepat dan kepada Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution untuk segera memanggil Mantan Ka.BPBD Madina Risfan Juliardi serta kontraktor yang mengerjakan dilapangan.
Bincang-bincang Wartawan Malintangpos Online dengan Pemerhati Pembangunan Rudi Haryanto.SH di Jalan Petamburan Jakarta,Selasa malam(7-2),bahwa dia sendiri bingung dengan sikap Insfektorat, DPRD,Polisi dan Jaksa di Mandailing Natal, sebab sorotan terhadap pembangunan Jembatan diwilayah Manyabar,Gunung Barani, Pagaran Tonga Kecamatan Panyabungan sedikitpun ngak dipermasalahkan.
Padahal, telah nyata-nyata proyek yang anggarannya milyaran rupiah khususnya pembangunan tiga(3) Jembatan diwilayah itu kualitasnya sangat diragukan, apalagi kontruksi jembatan serta ketinggian jembatan menjadi masalah bagi masyarakat yang mau melintas, tapi oleh pihak BPBD sebagai penanggung jawab tetap saja ngak memprotes, ada apa itu…?
“Jangan-jangan pihak BPBD juga sudah kecipratan anggaran, sehingga kualitas yang ngak baikpun di iyakan saja, sebab Oprit jembatan Aek Donok Manyabar juga sudah jatuh, memang sudah diperbaiki, tapi tolonglah pengawas seperti DPRD melihatnya agar mengetahui secara jelas, kami beritakan ini bukan fitnah,silakan lihat langsung,” katanya.
Kata dia, walaupun dirinya di Jakarta, tapi sebagai warga Mandailing Natal rasanya sangat bertanggung jawab, sebab hari ini belum ada korban di Jembatan, tapi kita yakin dalam waktu tidak lama lagi aka nada korban.
Disebutkannya, masalah pembangunan yang dikelola BPBD Madina Tahun 2016 sudah dilaporkan ke Kejaksaan Agung dan KPK melalui surat resmi LSM dan Mahasiswa serta masyarakat Panyabungan agar mendapat perhatian, khususnya tiga bangunan jembatan kualitasnya sangat diragukan sekali.(red).
Admin :Dina Sukandar Hasibuan.A.Md