Terkait RAPBD 2018, Wakil Rakyat Digaji Untuk Ngomong,Bukan Untuk Diam

Ketua DPC.PDI Perjuangan Madina Iskandar Hasibuan

PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Ketua DPC.PDI Perjuangan Kab.Madina Iskandar Hasibuan, mengatakan bahwa anggota DPRD (Wakil Rakyat) itu digaji untuk Ngomong, bukan untuk diam seperti yang kita lihat sebahagian besar anggota DPRD kita dalam menyikapi RAPBD Tahun 2018 yang mendapat perhatian dari masyarakat.

            “ Kok suara rakyat yang lebih nyaring dan prontal terhadap Paripurna Pengantar RAPBD Tahun 2018, malu dong sama rakyat, kenapa para diam dan ngak bicara, jika sudah benar prosedurnya katakan sudah benar, jika salah katakan salah, jangan bungkam dan membisu, itu tidak elok kawan,” ujar Ketua DPC.PDI Perjuangan Kab.Madina Iskandar Hasibuan,Sabtu(23-12) di Gedung DPRD Madina Bukit Payaloting Panyabungan.

            Kata dia, anggota DPRD Madina dari PDIP antara lain Teguh W Hasahatan Nasution dan M.Rahim Nasution,S.Sos juga telah diwanti-wanti agar bersuara lantang dan nyaring terhadap kebijakan untuk kepentingan rakyat, karena bagaimanapun rakyat sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah, caranya tentu melalui APBD(Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) yang sedang dalam perdebatan ditengah-tengah masyarakat sekarang ini.

            Disebutkannya, bahwa ada beberapa warga Madina,antara lain Latif Lubis dan Pengacara M.Nuh serta elemen lainnya telah sepakat untuk menggugat Pembahasan APBD Tahun 2018 jika nanti terus dilanjutkan pembahasan sampai di syahkan DPRD sesuai dengan jadwal yang telah disepakati Banmus beberapa waktu lalu.

            Kenapa Wakil Rakyat Tidak Mau Bicara..? kalau itu saya sulit menjawabnya, tetapi yang jelasnya anggota DPRD sebahagian sama sekali suaranya tidak pernah kita dengar, kalaupun kita dengar suaranya hanya ketika bercanda di Kedai Kopi atau Rumah Makan, kalau untuk membela kepentingan rakyat sangat minim yang mau bicara, bukan semua tidak mau bicara, hitungan orangnya.

            Kata dia, apakah memang anggota DPRD kita tidak bisa bicara, apakah memang anggota DPRD kita tidak mengetahui masalah, apakah memang anggota DPRD kita sama sekali tidak memahami tufoksinya atau memang oleh Partai wakil rakyat kita menyuruhnya diam, tapi saya pikir tidak mungkin, sebab AD/ART Partai itu adalah hampir sama, jadi semua anggota DPRD itu adalah perwakilan dari Partai duduk di parlemen, bukan perwakilan keluarga anggota DPRD itu.

            Harapannya..? saya mengharapkan kepada Wakil Rakyat kita yang jumlahnya 40 orang supaya bersuara lantang dank eras terhadap kepentingan rakyat, sampai sekarang ini Ketua DPRD Madina kita juga jarang kita dengar suaranya, kecuali ketika membaca atau menyampaikan pidato pada suatu acara.

            “ Saudara kita Wakil Rakyat yang harapan dan tumpuan rakyat, silakan bersuara nyaring dan lantang terhadap kepentingan rakyat, jangan diam dan membisu serta duduk manis jika menjadi wakil rakyat, tapi suarakanlah jeritan hati rakyat, sebab anda –anda itu semua berasal dari rakyat dan akan kembali kepada rakyat,” ujar Iskandar Hasibuan yang Ketua DPC.PDI Perjuangan Madina itu dengan lantang(Red).

Admin : Siti Putriani Lubis

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.