PERBINCANGAN Masalah sampah dan keberadaan Kota Panyabungan sebagai Ibukota Kabupaten Mandailing Natal, akhir-akhir ini menjadi pembahasan yang sangat serius ditengah-tengah masyarakat kita disebabkan sulitnya untuk mengatasinya, akibatnya Kota Panyabungan sering banjir jika hujan turun dan sampah menumpuk dimana-mana seperti terjadi proses pembiaran.
Karena itu, salah satu alternatif yang harus dilakukan oleh pemerintah baik itu pihak Desa/Kelurahan, Camat, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perkim, Dinas PUPR sebagai pihak yang paling bertanggung jawab adalah dengan mengalokasikan anggaran yang cukup dan melibatkan anggota DPRD untuk turun langsung ke lapangan melakukan pengkajian untuk dialokasikan anggarannya agar persoalan Sampah dan penataan Kota Panyabungan dapat dibuat seperti Ibukota Kabupaten lainnya di Sumatera Utara.
Mungkinkah..? semua kuncinya ditangan Bupati/Wakil Bupati Madina, karena bagaimanapun jika kedua petinggi Madina itu yang memberikan perintah sudah pasti akan terwujud dengan baik, apalagi kita tau bersama bahwa Drs.H.Dahlan Hasan Nasution adalah pekerja keras, serta mampu meletakkan dasar-dasar pembangunan Non APBD.
Penulis pernah bincang-bincang dengan Tokoh Pemuda kita yang sudah malang melintang di republik ini Irwan H Daulay,S.Pd terkait dengan Kota Panyabungan, Sampah serta lainnya baru-baru ini, mengatakan saatnya masyarakat Bangkit untuk saling membantu guna untuk melakukan penataan wilayah kita dengan baik “ Pimpinan SKPD di lingkungan Pemda Madina, belum mampu mengikuti langkah Drs.H.Dahlan Hasan Nasution, ini yang harus diperbaiki secepatnya”
Maksudnya..? Kita ambil contoh kondisi Kota Panyabungan, bahwa sampah dimana-mana menumpuk, hujan sedikit banjir, penataan lainnya kurang pas, semua inikan antara instansi yang satu dengan yang lainnya mempunyai keterkaitan, apakah harus Drs.H.Dahlan Hasan Nasution yang mengerjakan baru berobah, tentu inilah yang tidak dilihat para Pimpinan SKPD ataupun Camat, Kades/Lurah khususnya kita ambil contoh di Kota Panyabungan.
“ Kalau saja DPRD kita melihat secara jujur dan memanggil seluruh instansi terkait ke DPRD dilakukan Rapat Dengar Pendapat(RDP) maka yakinlah semua kesemrawutan di Kota Panyabungan baik sampah maupun keindahan Kota Panyabungan dengan mudah diselesaikan, serta masyarakat jangan pula berpangku tangan,” ujar Siti Masitoh Pulungan kepada Penulis, Jumat( 27-4) di Pasar Lama Panyabungan.
Kata Br.Pulungan, yang benar saja urusan sampah dan banjir di Kota Panyabungan tidak diketahui oleh pimpinan SKPD yang terkait, Cuma SKPD itu menutup matanya jika melewati sampah dan banjir serta drainase yang tersumbat dan masyarakat juga jangan ikut menonton, jika banjir yang rugi masyarakat juga, makanya antara satu sama lainnya punya keterkaitan dan mumpung belum terlambat semua pihak harus melibatkan diri, bukan saling menjatuhkan dan mencari kambing hitam untuk mengelak.
Diakui Br.Pulungan, pernah dia dialog dengan anggota DPRD, dengan beberapa instansi, namun jawabannya yang disalahkan “Bupati dan bukan Wakil Bupati Madina” padahal kita tau bersama bahwa Bupati telah memberikan amanah kepada berbagai instansi, harusnya instansi tersebut menyadarinya dan jangan pura-pura tidak mengetahuinya.
“ Kesemrautan di Kota Panyabungan dan sampah yang merusak dan menimbulkan bau busuk itu adalah semua pihak bertanggung jawab, termasuk mnasyarakat Kota Panyabungan, harusnya dituntaskan secara bersama-sama,” katanya( Bersambung Tiap Hari).
Admin : Siti Putriani Lubis