TIGA BERSAUDARA BERJUANG HIDUP DENGAN BERMODALKAN GEROBAK PEDATI

Gerobak Pedati yang ditarik seekor kerbau menjadi alat trasportasi lansir hasil produksi perkebunan masyarakat , mengarungi sungai barumun yang sedang banjir.

PALAS (Malintangpos Online) : “Tiga orang bersaudara  Sauban, Siddik serta Hamrul, warga Desa Binabo Jae, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas ( Palas ) mengeluti propesi sebagai tukang lansir hasil produksi pertanian dan perkebunan melalui jalur sungai barumun dengan bermodalkan seekor kerbau dengan gandengan gerobak  pedati.

“Gerobak pedati kerbau ini sebagai alat sumber  mata pencarian untuk ekonomi keluarga , telah kita geluti selama bertahun- tahun sebagai alat trasportasi kendaraan lansir bagi masyarakat yang membutuhjkan jasa pedati untuk mengangkut hasil prosuksi perkebunan yang berada diseberang sungai barumun melalui jalur lintas sungai , ” tutur Sauban yang disambangi Malintangpos dilokasi Desa Binabo Jae, Selasa ( 10/1) .

Untuk biaya langsir hasil produksi jauh dekat , kata Sauban , yang lokasinya berada  diseberang sungai Barumun seperti Desa Simaninggir menuju Desa Binabo Julu . mendapat imbalan biaya lansir  sebasar Rp 150  perkg untuk jenis kelapa sawit , sedangkan untuk padi pergoninya biayanya Rp 700 , ungkap Sauban yang diamni kedua saudaranya .

Angkutan trasportasi yang telah ketinggalan zaman ini , masih tetap digunakan masyarakat pemilik kebun dan pertanian disekitar kawasan sungai barumun . Pasalnya, jalur yang harus dilalui mengunakan jalur sungai sehingga sangat sulit untuk dilintasi kendaraan truk atau lainnya . ” Jika arus sungai barumun  banjir dan meluap , hanya angkutan pedati yang dapat beroperasi untuk mengangkut hasil produksi perkebunan masyarakat sampai ke lokasi penampungan penjualan buah kelap sawit yang berada di Desa Binabo Julu dan lainnya , ” beber Sauban yang telah mengeluti propesi sebagai tukang lansir dengan mengandalkan pedatinya selama belasan tahun .

Sementara kedua saudara Sauban , Siddik dan Hamrul mengatakan, kendaraan pedati ini sebagai alat yang menghasilkan sumber mata pencarian untuk kehidupan keluarga , sehingga sudah selayaknya , kita mensyukurinya karena  kepercayaan masyarakat mengunakan jasa angkutan pedati masih tergolong antusais khususnya ditingkat pedesaan yang lokasi desa berada dibalik saungai barumun , sehingga jalur keluar masuk warga harus melalui sungai barumun , kata kedua bersaudara ini .

Siddik dan Hamrul menambahkan, setiap harinya , aktivitas kegiatan jasa angkutan pedati yang kita tekuni ini , mendapat orderan dari masyarakat yang berada diseberang sungai barumun , Untuk keprluan mengangkut hasil produksi panen kelapa sawit dan padi serta sayur mayur . ” Dari imbalan  jasa angkutan lansir , dapat memenuhi kebutuhan ekonomi  keluarga . Kalau dibilang cukup yang tidak juga , hanya pasa- pasan saja , tetapi patut disyukuri inilah yang harus dilalui dengan sabar , ” imbuh keduanya dengan nada pasrah (AK)

Admin : Dina Sukandar A.Md

Komentar

Komentar Anda

Dina Sukandar

Related Posts

” Tangkap Lepas Narkoba ” Sebagai Bentuk Protes, Warga Sihepeng Raya ” Blokade” Jalan Nasional

SIHEPENG RAYA(Malintangpos Online): Ratusan orang warga Desa Sihepeng Raya( Sihepeng 1, Sihepeng 2, Sihepeng 3, Sihepeng 4 dan Sihepeng Induk) Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal,Senin siang(10/02) turun ke Jalan Nasional…

Read more

Continue reading
Pensiunan Polisi Kecewa Dengan Polres Mandailing Natal

PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Pensiunan Polri, Khalid Hasibuan (62) warga Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyambungan Kabupaten Mandailing Natal, mengaku kecewa , sebab laporan polisi ( LP ) oleh dirinya terkait kehilangan sepeda…

Read more

Continue reading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.