PERSOALAN Yang muncul 25 Januari 2021 di Desa Sibanggor Julu Kec.Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal, telah menyita perhatian sejumlah elemen masyarakat, sebab sejak tragedi itu hingga sekarang walau ada 5 nyawa melayang dan puluhan sempat dirawat pihak yang menjadi TERSANGKA belum ada sama sekali, lucu bin aneh.
Padahal, pihak ESDM/EBTKE sudah ” Mengakui ” kesalahan itu ada pada Menegemen PT.SMGP yang terungkap pada RDP(Rapat Dengar Pendapat) antara DPR RI Komisi VII dengan ESDM dan PT.SMGP di Jakarta, pihak Polda Sumut telah turun, pengakuan masyarakat di RDP dengan Pansus DPRD Madina, jawaban Direktur Tehnik PT.SMGP Risa G Pasikki,serta jawaban yang disampaikan pemerintah pada waktu RDP di Gedung DPRD Mandailing Natal.
Selain itu, desakan keluh kesah sejumlah elemen masyarakat baik melalui demo,komentar pendapat hingga fakta -fakta yang muncul,tetapi semua TUNTUTAN masyarakat tersebut PUPUS dengan kebijakan ESDM yang mengoperasikan kembali PT.SMGP Walaupun masyarakat masih protes disebabkan belum adanya PROSES HUKUM kepada pihak PT.SMGP/KS.ORKA atas musibah yang telah menewaskan 5 warga Desa Sibanggor Julu dan puluhan sempat dirawat di RS dan masih ada TRAUMA warga atas kejadian tersebut.
Anggota Pansus H.Syafaruddin Ansyari Nasution, Arsidin Batubara, Suandi, Khoirun, Hj.Lely Artaty, Budiman Nasution, Rahmad Risky,Juwita Asmara,Zubaidah Nasution,Zulfahri Batubara,H.Maraganti dan Ketua Pansus Dodi Martua Tanjung dengan jeli dan aspiratif menggali informasi dari kegiatan RDP dengan sejumlah pihak,demi untuk mencari solusi atas protes masyarakat.
Tetapi, sudah dilakukan RDP dengan sejumlah pihak terlihat ketika RDP antara Pansus dengan PT.SMGP Rabu(10/3) walau pihak PT.SMGP terlihat sudah kewalahan,tetapi dengan diplomatis pihak PT.SMGP selalu akan meningkatkan SOP dan segala yang diamanahkan oleh Kementerian ESDM,sehingga semangat dan harapan masyarakat tersebut terlihat “Pupus Sudah” disebabkan kebijakan ESDM yang sangat tidak populer itu.
Disamping itu, Syafaruddin Ansyari Nasution waktu RDP juga mengkonfirmasi sekitar keterangan Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution ketika ditanya Wartawan di depan IGD RSU Panyabungan(25/1) usai menjenguk Korban H2S, yang mengatakan bahwa Tim Pemda tidak diperbolehkan masuk ke SMGP dan dijawab Direktur Tehnik PT.SMGP Risa G Pasikki ” Kami Mohon Maaf , kalaupun itu Benar, sekarang kami Well Come kami terbuka sekarang,”
Artinya,setelah kejadian tragedi 25 Januari 2021 dengan enteng pihak PT.SMGP menjawab ” Kami Akan Perbaiki ” persoalannya nyawa sudah melayang 5 orang,” Nasi Telah Jadi Bubur ” dan wajarlah tuntutan masyarakat masih menggema sampai saat ini ( Bersambung Terus)
Admin : Iskandar Hasibuan