RENCANA Pemerintah Pusat membuat Program Keluarga Harapan(PKH) di seluruh wilayah Republik Indonesia, tidak terkecuali diwilayah Kabupaten Mandailing Natal,merupakan program yang sangat mulia dan ditunggu-tunggu masyarakat miskin, tetapi alangkah naibnya jika benar seperti yang dikutif dari Facebook Mhd.Efendi Pulungan yang berbunyi” Anggota PKH Di duga Pungli 40,000 /peserta”
Informasi yang masuk ke Redaksi Malintang Pos Group bahwa anggota PKH yang diduga dipungli antara Rp 40.000,- sampai Rp 50.000,-/anggota adalah diwilayah Kecamatan Siabu dan Kecamatan Batahan, karena itulah Redaksi Malintangpos Online,terus mencoba menelusuri dugaan yang sangat mencoreng wibawa Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution, jika pemotongan itu benar.
Untuk kita ketahui bersama, bahwa PKH adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan bagi anggota keluarga RTS diwajibkan melaksanakan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Program ini, dalam jangka pendek bertujuan mengurangi beban RTSM dan dalam jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi, sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan.
Pelaksanaan PKH juga mendukung upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium. Lima Komponen Tujuan MDG’s yang akan terbantu oleh PKH yaitu: Pengurangan penduduk miskin dan kelaparan; Pendidikan Dasar; Kesetaraan Gender; Pengurangan angka kematian bayi dan balita; Pengurangan kematian ibu melahirkan.
“Jangan lupa pesan Bapak Presiden, PKH tidak boleh untuk beli rokok dan pulsa,” kata Khofifah melalui keterangan pers yang dikutif dari Kompas.com, Senin (31/7/2017).
Pesan Presiden RI Ir.Jokowido yang disampaikan melalui Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa tentu betapa peliknya perhatian pemerintah terhadap warga miskin dan tiba-tiba muncul dalam akun Facebook Mhd.Efendi Pulungan dan Benny Fatahillah bahwa PHK diduga dipotong Rp 40.000,- sampai Rp 50.000,- tentu membuat masyarakat bersumpah serapah menuding pihak yang menangani seperti Dinas Sosial” Keterlaluan”
Benarkah ada potongan..? Karena itu Malintangpos Online terus memburu dan mencoba mencari fakta sebenarnya, apakah benar, apakah memang disengaja untuk memotongnya dengan berbagai dalih dan cara melakukannya sehingga muncul kepada Akun Facebook dan khususnya di Kecamatan Batahan di Desa Batahan I dan Desa Pertemuan, harus segera dilakukan Klarifikasi oleh Dinas Sosial Mandailing Natal( Bersambung)
Admin : Siti Putriani Lubis