

KEMUNGKINAN Masyarakat Desa Huraba Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, masih ingat dengan Nama “ Variates Siganteng “ dan belakangan ini nama tanaman padi tersebut sepertinya hilang dari pembicaraan masyarakat petani, sebab banyak masyarakat menilai pihak Pemerintah Madina Cq. Dinas Pertanian kurang memperhatikannya sekalipun sebenarnya tanaman padi tersebut sangat menjanjinkan sekali.
Ternyata, diam-diam Bupati Mandailing Natal telah mendaftarkan Variates Siganteng ke Pusat Perlindungan Variates Tanaman dan Perlindungan Tanaman tanggal 16 Januari 2019 dan oleh Kementerian Pertanian RI melalui Pusat Perlindungan Variates dan Perizinan Pertanian pada tanggal 22 Januari 2019 secara resmi telah keluar dan diterima oleh Pemerintah Mandailing Natal.
“ Variates Siganteng “ Kalimat ini pada era Bupati Madina H.Amru Daulay,SH mulai muncul dan timbul pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat, sebab penemu “Variates Siganteng “ telah meninggal dunia dan makanya namanya diambilnya dari nama anaknya sebelum meninggal dunia dan Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution dan Ketua TP.PKK Madina Ny.Ika Desika Dahlan Hasan juga telah langsung ke rumah penemu Variates Siganteng dan memberikan bantuan kepada keluarga si penemu Variates tersebut.

“ Kami melihat tanaman padi Variates Siganteng dalam Akun Facebook Kholidah Pulungan, melihat itu rasanya kami ingin pulang ke Panyabungan untuk memberikan masukan kepada petani diwilayah Sabajambu, Gunungtua sekitarnya agar tanaman padinya tidak lagi diserang hama seperti tanaman padi petani sekarang ini,” ujar Rusli Nasution.S.Sos kepada Wartawan Malintang Pos, Sabtu Malam(03-12) di Kota Medan beberapa waktu yang lalu.
Disampaikannya,bahwa langkah-langkah PPL Kholidah Pulungan yang telah pernah mendapat penghargaan dari Presiden beberapa waktu lalu sangat menarik perhatian warga Panyabungan di Medan, sebab sistimnya dalam menjalakan pertanian seharusnya mendapat perhatian dari Pemerintah Mandailing Natal untuk dijadikan sebagai PPL yang dapat memberikan masukan kepada petani lainnya.
Maksudnya..? sebaiknya, bukan mau mencampuri urusan Bupati, Kholidah Pulungan tersebut ditempatkan tugasnya bersama Irmawarti Ka.BP3K Sinunukan di daerah persawahan yang padinya yang diserang hama, sebab ada kemungkinan ilmu pengetahuannya bukan diatas meja saja, melainkan dipraktekkannya langsung dilapangan.
Kata dia, lihat sajalah Dinas Pertanian Madina yang dipimpin Taufik Zulhandra Ritonga sekarang kelihatan semakin loyo, karena banyak pertanian masyarakat yang terserang hama, cetak sawah gagal, tapi kabarnya masih mendapat pengharagaan, entah penghargaan apa yang diberikan pemerintah kita kurang paham di Negara ini.
Ditempat yang sama Fahrul Hanapi Hasibuan, mengatakan seharusnya bibit padi Siganteng yang beberapa waktu lalu menjadi perhatian Bupati Madina terus digalakkan untuk ditanam di daerah kita, agar daerah kita semakin banyak produksinya dimasa mendatang ini, sebab padi siganteng informasinya bisa memperoleh sampai 9 Ton/hektarenya.
“ Kita harapkan DPRD, Bupati Madina membuat langkah terobosan baru kembali terhadap Variates Siganteng, sebab banyak petani yang terus menanam padi tersebut selalu berhasil dengan baik,” katanya.( Bersambung Terus ).
Liputan : Aris Munandar Hasibuan
Admin : Siti Putriani Lubis