HUTAPULI(Malintangpos Online): Masyarakat petani di Desa Desa Hutapuli Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, selalu mempertanyakan proyek pengerukan saluran air persawahan yang kabarnya dikelolala Dinas PUPR Madina Cq. Bidang Pengairan.
Kenapa dipertanyakan..? Karena, proyek dalam Plank Proyeknya “Rehabilitasi Normalisasi Saluran” itu dinilai warga melenceng dari kontrak disebabkan kualitas pekerjaannya sangat bertentangan dengan kondisi ril di lapangan ataupun dilokasi proyek.
“Seharusnya lebar badan saluran 4 meter, dan kedalaman 1,5 meter. Tapi , yang kami lihat hanya 3 meter lebarnya, sedangkan dalamnya sekitar 1 meter saja,” kata Nasution kepada Malintangpos Online, Jumat(20-7) Via WA nya yang disampaikan ke Redaksi Malintang Pos Group.
Oleh karena itu, warga meminta pihak Dinas Pekerjan Umum Madina supaya tidak membiarkan, harus mengawasai kontraktor yang mengerjakan proyek, sebab persoalan proyek Pemerintah Mandailing Natal diwilayah itu selalu terkesan sia-sia setelah di alokasikan anggarannya, misalnya Cetak Sawah sampai sekarang ini abu-abu.
Kata Nasution, Berdasar papan merek yang dipampangkan di lokasi kegiatan, proyek itu berbiaya 121.300.000 bersumber dana dari Dana Alokasi Umum, APBD Madina TA 2018 dikerjakan CV.RRK.
“Kami mita Kadis PU Madina jangan meneken proyek ini nanti kalau sudah selesai, karena lebar parit dan kedalaman pengerukannya kami nilai tak sesuai dengan gambar di kontrak,” kata Nasution.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pengairan Dinas PU Madina, Rizal yang dikonfirmasi Wartawan di ruang kerjanya, Kamis (19/7/2018) membenarkan bahwa lebar saluran air di dalam kontrak selebar 4 meter dengan kedalaman 1,5 meter, panjang sekitar 1 kilo meter.
Rizal mengakatan, jika nanti kontraktor hanya mampu mengerjakan selebar 3 meter dan kedalaman 1 merer saja, maka pihak PU Madina hanya menghitung bersara volume yang dikerjakan saja. Karena bisa saja foktor kondisi tanah menyebabkan capaian 4 meter tak terpenuhi.
“Makanya nanti sesui volume yang kita bayar,” ujarnya. Makanya, pihak PU masih menunggu pelaksanaan proyek ini sampai rampung. Jikapun ada dana terisia, menurut Rizal, bisa dialihkan ke jenis pekerjaan lainnya( JN/DB)
Admin : Siti Putriani Lubis