“ Yang Terbaik Untuk Sumut ” Anggota DPRD Madina 2009-2014 Iskandar Hasibuan( 3/Habis )

Iskandar Hasibuan

Bagian terahir dari tulisan ini, Penulis akan kembali melakukan dialog dan bincang – bincang sekitar niat Iskandar Hasibuan, yang maju nanti di Pileg Priode 2024 – 2029, untuk DPRD Sumut dari PDI Perjuangan.

Sambungan dari Edisi Ke -2 ( Habis)

Beban Berat
Di Pemilihan Umum 2014, ritme gerak berubah. Momentum itu tak memberinya cukup suara untuk kembali duduk sebagai Anggota Dewan.

Apa boleh buat. Walau sempat bercampur kecewa, tetap berbuat untuk orang banyak.

“Saya terus berjuang untuk rakyat. Di satu sisi, kembali menjadi jurnalis tidak menghentikannya berbuat untuk rakyat. Saya tetap punya waktu lapang,” sebutnya.

Hanya saja, karena tak ada lagi immunitas (kebal hukum) dan hak-hak selaku legislator, ruang geraknya jadi terbatas. Terbatas gawean. Terbatas anggaran (personal). Sebab, “mainnya” hanya sebatas jurnalis saja.

Walau terasa berat, visi untuk mengabdi masyarakat itu tidak lantas menumpul. Sudah tertanam di dalam sanubarinya, misi seorang jurnalis mesti kian jenius.

Dari pemikiran itu, mengacu pada agenda yang sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya, Bang Is pun menerbitkan media, yaitu Surat Kabar Malintang Pos dan Malintangpos Online dan Yoetube

Suka-duka membiayai penerbitan media cetak plus online itu pun penuh warna. Di tengah-tengah kecenderungan masyarakat yang sudah jauh condong pada pola konsumsi media online, kali-kali penerbitan media cetak jelas-jelas berantakan.

Bang Is mengakui, “Jangankan yang terbit dengan cakupan pembaca yang sempit seperti Malintang Pos di Madina dan Sumatera Utara, media besar dari grup penerbitan raksasa dunia sekalipun tumbang. Tapi, idealisme dan cita-cita besar saya terus memantik spirit untuk tetap ada.”

Di awal purna tugas selaku anggota dewan, Bang Is justru dapat amanah baru. Rupanya, dia terpilih menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mandailing Natal untuk periode 2015-2020. Seabrek tugas baru menjadi tantangan di depannya.

Jauh-jauh hari sebelumnya, reporter perwakilan Harian Waspada lebih dari 30 tahun di Panyabungan, Bang Is layak disebut tokoh pers Sumatera Utara.

Hampir semua kalangan mengenal mantan pengurus KNPI yang lahir di Desa Malintang Julu, Kecamatan Bukit Malintang, Madina ini.

Itulah sedikit dari sisi terbaik seorang Iskandar Hasibuan. Tentu saja, untuk bisa mendapat ketokohan seperti itu, Bang Is harus terus asah dan tambah kapasitas. Selalu tegas. Selalu berani. Tuntas.

Menuju Parlemen Sumut

Di seberang sana, ungkap Bang Is dalam satu obrolan segar di Kantin Kak Lena, seberang Sekretariat DPRD Mandailing Natal, dinamika sosial, ekonomi dan politik menggeliat dengan iramanya sendiri.

Dalam pandangannya, masyarakat Mandailing Natal dan umumnya Sumatera Utara masih menampakkan celah dan ruang pengabdian.

Harus ada sejumlah orang yang bisa menjemput, membawa, mengkawal dan mengadvokasi kebutuhan-kebutuhan rakyat hingga menjadi pilihan strategis politik partai dan keputusan lembaga legislatif (DPRD Sumut) dan akhirnya menjadi satu kebijakan pemerintah.

Siapakah yang punya kriteria seperti itu? Siapa yang siap dan berani?

Situasi itu membutuhkan orang-orang berpengalaman, pemikiran luas, sikap bijaksana, tindakan tegas dan taktik berani.

” Siapa pun yang punya kapasitas itu semestinya hadir di momentum ini. Karena itulah, sekalipun mungkin tak didukung dengan kapasitas dan “isi tas” yang pas, rasa-rasanya, saya harus siap,” katanya dengan intonasi pelan dan mantap.

Karena itulah, dia sempat mangakui juga, Mungkin, situasi seperti yang saya alami ini bisa disebut atau apalah namanya. Kira-kira begitulah motivasi yang mencuat di dalam dirinya.

Seperti peribahasa yang berbunyi: “Pucuk dicinta ulam pun tiba”. Tak lama berselang, saya bertemu kembali dengan teman yang sudah puluhan tahun tak jumpa.

Entahlah, ternyata dia sudah lama hendak menjumpai saya dan ruapanya dia siap mendukung saya sepenuhnya untuk semua kebutuhan perjuangan ini. Visi kami ketemu!

Siapakah kawan lama itu? Tenang aja. Ada saatnya nanti bakal dikasih tahu.

Simpul sudah di dalam dirinya. Perenungannya sudah begitu dalam. Timbang sana, timbang sini. Setiap orang harus mengemban tugas kekhalifahannya. Sebatas mampunya. Siap dan berani. Berjuang, kerja keras, tuntas dan harus ikhlas.

“Saya sudah menyatakan kepada diri saya sendiri, harus siap dan berani untuk maju sebagai Calon Anggota Legislatif di Dapil Sumut 7 DPRD Sumut periode 2024-2029.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk, kekuatan dan keberkahan,” tegasnya lagi.

Iskandar Hasibuan, dengan Almarhum Kakak Kandungnya Hj.Derli Hasibuan/Dokumen

Saat ini, sesuai hasil Pileg 2019 lalu, Dapil Sumut 7 terdiri dari 10 orang. Setidaknya, lima di antaranya harus menyuarakan kepentingan Madina dan kabupaten/kota sekitarnya.

Pertanyaannya: Apakah aspirasi kita di Dapil Sumut 7 ini sudah diakomodir secara proporsional?

Dia juga melihat pola komunikasi politik antara Pemprov Sumut dengan Pemkab dan Pemkot belum cukup baik.

Menurutnya, perlu ada upaya harmonisasi. Harapannya, kegiatan pembangunan di Sumut lebih terencana.

Jika komunikasi pembanguna ini tak segera terkoneksi dengan baik, potensi dana desa dan porsi anggaran yang bersumber langsung dari APBN pun makin inefisien.

Dengan 4 Putrinya Iskandar Hasibuan/Dokumen

Bang Is menambahkan, “Saya juga melihat, peran partai politik  belum kentara dalam mendorong sinkronisasi irama dan progres kegiatan pembangunan dan harmonisasi komunikasi pembangunan provinsi-kabupaten/kota.”

Bincang-bincang petang itu pun perlahan mengkerucut dan simpul. Bang Is menggeser posisi duduknya dan menyandarkan badannya.

Perlahan, topik beralih dan berakhir.

Penulis : Muhammad Ludfan Nasution, Ketua Prasasti Jurnalis Madina (PJM) dan Anggota DPRD Madina 2014-2019)

Admin : Dita Risky Saputri,SKM…..

Komentar

Komentar Anda

About Dina Sukandar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.