Zubaidah Nasution, S.Sos Politisi Perempuan ” Istimewa”

Anggota DPRD dan Calon DPRD Fraksi Golkar Zubaidah Nasution.S.Sos

Dia, kalau masih ingat sih…, kawan seperjuangan di jakarta. ketika itu, kami masih lugu dan minim pengalaman.

Teman-Teman mempercayai dia sebagai bendahara umum, saya Ketua Umum. kami bergaul di lingkup kampus yg unik @IISIP Jakarta — boleh pake sendal jepit dengan Mahasiswa yg heterogen, termasuk yg datang dari timur leste, maluku dan papua.

kami tetap punya kesadaran dan orientasi primordial untuk “menaklukkan” Jakarta bersama teman2 sahuta, termasuk yg dari Tapsel, bergerak mendirikan wadah ImaTapsel Jakarta pada 1994.

usai kuliah, dia balik ke Panyabungan. saya masih bertahan di Bogor-Jakarta, hingga 2007.

Saya dengar dia sempat jadi reporter, sekalipun ketika ketemu, dia sudah bikin terobosan besar untuk alih profesi dan merintis usaha sendiri yg survive hingga sekarang.

Saya kira, walau teramat jarang ketemu — sekalipun sudah bertahun2 sama2 domisili di kota kecil Panyabungan, hubungan persahabatan kami cukup istimewa.

Dalam pandangan saya, dia termasuk seorang perempuan yg sudah mapan dan dg kematangan itu dia punya kemuakan tersendiri atas realitas politik, termasuk karir saya yg saat itu sempat jadi anggota dewan penggati.

Makanya, saat dapat kabar, dia termasuk calon anggota DPRD Madina dari Partai Golkar, saya tak langsung percaya. tapi, begitulah, saya Mungkin salah menilai.

Terus, saya pun dapat banyak cuplikan cerita, dia termasuk caleg yg sangat diperhitungkan di Dapil Madina 5 dengan basis dukungan Nagajuang dan sekitarnya.

Eh…, pada masa DCS Pemilu 2019 lalu, dia tiba2 kontak menanyakan apakah saya memang gak masuk DCS.

saya bilang, biar sajalah dan dia nampaknya sudah paham, terkadang wajah politik tampak kejam, keji dan menakutkan sebagian orang. “Sabar aja bang,” katanya waktu itu.

beberapa hari sebelum pelantikan dan pergantian anggota DPRD Madina dari periode 2014-2019 ke periode 2019-2024,

Saya mentapkan sikap untuk tetap hadir. walau lebih banyak teman anggota DPRD Madina masa jabatn 2014-2019 yg Ngak hadir, saya kira gak ada masalah.

Toh saya sudah bisa mengatasi perasaan saya sendiri dan anggapan2 orang, termasuk mereka yg memang hendak menusuk saya dalam rangkulan.

Sudah mantap, hadir dan gak mau terenyuh karena penyesalan2 kawan atas nasib saya hari ini. memang, saya sempat selfi dan bikin status berisi ucapan selamat bekerja di medsos.

ya, hampir datar2 ajalah, hampir2 tanpa luapan emosi. tapi, ketika hendak memberi ucapan selamat kepada Ibu Zubaidah Nasution, saya gagal menahan emosi, saya sangat terharu dan tak kuasa menahan luapan rasa senang serta bangga. mata saya terasa panas dan perih. tapi, saya kira, gak kelihatan itu.

saya pikir2 lagi, saat terharu itu berarti rasa bangga yang sangat. kala saya harus pergi, seolah beliau datang untuk menggantikannya.

memang, walau masih belum cukup populer, sesungguhnya dia perempuan istimewa.

setidaknya, di mata saya, dia sudah membuat banyak terobosan yang patut dapat acungan dua jempol.

pertama, itu tadi, merintis usaha sendiri dan sukses, kendatipun sebenarnya sangat nyaman jadi ibu rumah tangga biasa.

kadua, terobosan dalam pandangan dan sikap-tindak politiknya. artinya, dia tahu politik itu bisa tampak seram dan, saya yakin, dia sudah siap.

Tentu, tidak gampang mengubah sikap dan membangun pemahaman baru dalam berpolitik. saya yakin, sebelumnya sempat mangalami pergulatan pikiran hingga siap dan berani tarung.

ketiga, sebagai seorang ibu, dia juga sudah menerobos sekat2 gender dalam kedua keluarga besarnya, setidaknya dapat dipahami dan didukung penuh untuk berjuang mengisi kealfaan politik yg masih terlalu pathriarkis.

keempat, dia juga berhasil meyakinkan konstituen termasuk yg laki-laki bahwa perempuan mampu berpolitik dan langit politik Madina membutuhkan itu.

kelima, sukses mengimbangi dominasi politik caleg laki-laki, termasuk di internal partainya.

terus…, keenam, saat berdampingan dengan suaminya dlm acara pelantikan itu, dia tetap menjadi perempuan feminin yg bisa tetap bersikap sangat hormat dan sangat menghargai. tentu saja, ini tak mudah.

selanjutnya…, ketujuh, dgn adaptasi yang cepat, dia juga bakal bikin terobosan untuk lebih banyak menyuarakan kepentingan kaum perempuan Madina. sebab, selama ini, aspirasi perempuan masih teredam di sudut2 Dapil dan pelosok kota-desa serta tertahan di gedung dewan dg sekat2 fraksi/komisi.

#selamat bekerja, Ibu Dewan Zubaidah Nasution Zubaidah….

Dikutif dari Facebook Ludfan Nasution.

Admin : Dita Risky Saputri.SKM.

Komentar

Komentar Anda

About Dina Sukandar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.