
MEMPERHATIKAN Langkah dan Kinerja dari Bupati/Wakil Bupati Mandailing Natal,sejak memasuki Kantornya,Senin 26 Juli -Jumat 30 Juli 2021, sepertinya belum ada yang istimewa,atau hanya sebatas kegiatan rutinitas.
Sementara jargon yang di usung dalam Visi – Misi mereka ( Sukhairi – Atika) salah satunya adalah “Era Baru atau Perubahan ” sudah mulai dibicarakan di tengah – tengah masyarakat sekarang ini.
” Tidak Semudah Membalik Telapak Tangan ” untuk membangun Kabupaten Mandailing Natal, karena punya wilayah yang sangat luas dan punya 404 Desa/Kelurahan terdapat di 23 kecamatan, serta punya SDA yang melimpah.
Misalnya, saat ini DPRD sekarang sedang membahas LPJ APBD Madina 2020 dan menganalisa dari seluruh pandangan umum Fraksi ‘Fraksi sepertinya tidak ada juga yg istimewa yg disampaikan, hanya sebatas lepas rodi saja.
Begitu juga dengan hasil rapat Forkofimda yg langsung dipimpin Bupati soal Penanganan Covid -19 yg sudah lebih 90 orang positif hingga 30 Juli 2021juga tidak kelihatan langkah kongkrit dilapangan untuk melakukan antisifasi.
Misalnya, ketika Penulis langsung mengamati di Pasar Lama, Pasar Baru atau sepanjang Jalinsum dan Jalan Lintas Timur, sejumlah Rumah Makan, Kedai Kopi dan warung – warung terlihat 99 % warga yang lalu lalang tidak ada yg memakai masker, artinya masih sama seperti sebelum Bupati /Wakil Bupati Madina yg sekarang, belum ada perubahan.
Atika di Gedung DPRD
Untuk yang pertama kalinya seorang wanita menyampaikan jawaban Bupati terkait LPJ APBD Tahun 2020, membuat ASN/Honor langsung melihat kemampuan Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution memberikan jawaban ” Kren dan Mantap, pantaslah dia pemimpin ” ujar mereka.
Berikut, ulasan Wakil Bupati yg dikutif dari Akun Facebooknya. Alhamdulillah, pagi ini Bupati Madina, Pak Jakfar Sukhairi memberikan wewenang kepada saya untuk menyampaikan jawaban Bupati atas pandangan umum fraksi.
Jawaban ini penting karena menurut hemat kami, pandangan fraksi adalah bagian dari aspirasi masyarakat Madina.
Banyak hal yg mencuat, antara hal lain masalah pengelolaan dana BOS dan persoalan TKS.
Kami sampaikan, dalam waktu dekat akan dilakukan evaluasi internal Disdik Madina sehingga dana BOS dibelanjakan dengan maksimal untuk kepentingan siswa dan sekolah.
Ruang-ruang yang memungkinkan terjadinya penyalahgunaan dana akan diminimalisir. Terkait TKS, kami akan melakukan evaluasi kebutuhan setiap OPD.
Berikutnya, untuk bilal mait kami akan mengupayakannya agar ditampung di APBD.
Tak kalah penting adalah situasi sekolah di masa pandemi. Dalam waktu dekat akan dilaksanakan koordinasi dan rapat persiapan pembelajaran tatap muka terbatas.
Tentu ini kabar baik bagi kita semua. Namun, kami tekankan sekolah harus kooperatif, termasuk menyukseskan vaksinasi guru dan siswa. Masyarakat pun harus berpartisipasi dengan mematuhi prokes pencegahan Covid-19.( Bersambung Terus)
Admin ; Iskandar Hasibuan.