
PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Ketua DPC. F.SPTI – K.SPSI Kab.Mandailing Natal Syamsuddin Lubis, SH, mengatakan rasa kesalnya terhadap Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution, yang telah mempermalukannya dihadapan 2.313 anggotanya.
” Kami ini Organisasi yang resmi di Negara Republik Indonesia, saya di Undang resmi, kok ngak ada responnya untuk menerimanya,” Ujar Ketua DPC.F.SPTI – K.SPSI Kab.Madina Syamsuddin Lubis, SH(Buyung) Senin( 10/8) di Loby Mariring Hotel Panyabungan.
Kata Syamsuddin, begitu Undangan diterimanya, langsung dirapatkan di DPC, hasil rapat disampaikan ke anggota di berbagai daerah dan semua sepakat untuk dihadiri Undangan Bupati.
Sebagai Ketua, saya mengundang Ketua – Ketua ditingkat bawah agar sama-sama mendengar langsung dari Bupati, tetapi apa yang terjadi, sejak pukul 10.30 Wib kami sudah hadir, hingga pukul 14.00 Wib, Bupati tidak menerima kami sebagai Undangan resmi yang ditanda tanganinya.
” Saya pribadi dan 2.313 anggota yang pakai KTA(Kartu Tanda Anggota) tidak percaya lagi kepada yang namanya Bupati Mandailing Natal, ” Ujar Buyung dihadapan puluhan anggotanya yang mendengar keterangannya.
Disampaikannya, Tepat pada hari ini Senin 10 Agustus 2020 Bupati Kab. Mandailing Natal yang terhormat H.DAHLAN HASAN NST. mengundang DPC F. SPTI – K. SPSI Kab. Mandailing Natal untuk dapat hadir dalam rangka Musyarawah tentang F.SPTI – K.SPSI di Mandailing Natal.
Disebutkannya, sebenarnya bupati telah megetahui bahwasanya Polemik F. SPTI – K. SPSI di Kab. Mandailing Natal sudah clear dengan di keluarkannya surat dari K. SPSI sebagai Induk organisasi di serikat pekerja yang langsung di tanda tangani oleh Ketua DPP. SPSI Yorrys Raweyai yg menyetakan bahwasanya F.SPTI yg sah & legal secara organisasi adalah di bawah kepemimpina Surya Bakti Batubara di Pimpinan Pusat F.SPTI selain itu adalah hanya menjual – jual nama organisasi saja.
Tetapi walaupun begitu adanya DPC. F.SPTI – K. SPSI Kab. Mandailing Natal di bawah Kepemimpinan Samsuddin Lubis hari ini bersenang hati datang untuk menghadiri undangan langsung dari Bupati Kab. Mandailing Natal tersebut.
Tetapi pas waktu yg di jadwalkan di Undangan jam 11.00 Wib DPC. F. SPTI – K. SPSI Kab.Mandailing Natal sebelum jam yg di jadwalkan sudah berada di lokasi di karenakan semangat para serikat pekerja ini ingin berjumpa dengan orang nomor satu di Kab. Madailing Natal tersebut yg di undang secara resmi.
Bayangkan, mulai dari jam 11.00 Wib yg di tentukan , sampai dengan habis makan siang jam 14.00 wib tidak ada juga acara undangan yg di layangkan oleh bupati tersebut.
Padahal Bupati berada di tempat, dan tamu tamu yg tidak di undang secara resmi keluar masuk dari ruangan Bupati.
Jadi dengan ini,ujar Syamsuddin, DPC. F. SPTI – K. SPSI Kab.Mandailing Natal mensinyalir Bupati Mandailing Natal Tidak memiliki konsistensi dalam memimpin, tidak memiliki etos kerja dalam memimpin, dan juga tidak memilik sikap saling menghargai dengan rakyatnya.
Padalah di luar sana ,Bupati Mandailing Natal pandai sekali mempertontonkan sikap merakyatnya yg nyatanya hanya pencitaraan saja.
Kepada Bupati Kab. Mandailing Natal, anda adalah seorang pelayan bagi masyarakat Kab. Mandailing Natal, bukan menjadi Raja bagi rakyat mu, ujar Syamsuddin Lubis, SH dan anggotanya sambil teriak ” Hidup F.SPTI – K.SPSI ” berkali – kali.
” Kalau Mengundang Harus di Tepati Pak. Bupati, salam dari kami DPC. F. SPTI – K. SPSI Kab. Mandilinga Natal,” Ujar Syamsuddin Lubis, SH( Red)
Admin : iskandar Hasibuan