
MASYARAKAT Kabupaten Mandailing Natal saat ini sedang di datangi oleh petugas Coklit yang akan menguji DP4 yang diserahkan pemerintah sebanyak 386.247 suarako
Data yang masuk dalam daftar penduduk potensial pemilih pemilihan (DP4) tersebar di 1.006 TPS dimulai 15 Juli hingga 13 Agustus 2020.
Untuk kita ketahui bersama, bahwa PPDP sebagai ujung tombak dari KPU yang dibentuk dibawah kordinasi Panitia Pemungutan Suara (PPS) desa/kelurahan, bertugas dalam pemutakhiran data pemilih dengan mendatangi pemilih dari rumah ke rumah harus benar – benar melaksanakannya dengan baik dan tidak melakukan Coklit dari Kedai Kopi atau rumah Kepala Desa.
Maksudnya..? Kita ketahui bersama bahwa petugas Coklit yang diturunkan harus benar – Benar mendatangi rumah warga, sebab data DP4 386.247 suara kalau dibandingkan dengan DPT Pilpres/Pileg 2019 ada sekitar 75.000.- suara membengkak, tentu jumlah tersebut menjadi persoalan yg saat ini dibicarakan.
Misalnya, perbincangan di Pasar Panyabungan, sudah berkali – kali dilaksanakan pilkada, pileg, pilgubsu dan pilpres, selalu DPT menjadi masalah yg tuk kunjung BERES.
Artinya, DPT muncul dengan nama orang yang sudah bertahun – tahun meninggal dunia, orang yang sudah pindah alamat sejak tiga atau lima tahun yang lalu dan pemilih pemula yg sudah didaftar melalui Coklit tidak masuk dalam DPT, sehingga menimbulkan persoalan di detik – detik menjelang pelaksanaan pemilihan.
Memang, seperti ungkapan Pengamat Politik di Panyabungan, adanya petugas Coklit yang dor to dor, salah satu meluruskan DP4 yang 386.247 suara agar benar-benar DPT ril dan tidak ada pembengkakan jumlah dalam DPT maupun pengurangan.
Solusi, selain petugas Coklit, juga diharapkan kepada setiap Tim Sukses(TS) atau Tim Bacalon Bupati/Wakil Bupati Madina, ikut serta melakukan pendataan,apakah warga disetiap desa sudah di Coklit, benarkah jumlah pemilih di TPS tempat seorang TS sudah terdata, karena namanya manusia selalu ada khilaf dan lupa.(Bersambung Terus)
Admin : iskandar hasibuan.