PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Memasuki hari ke 5, pasca tragedi gas maut (25/1) di Sibanggor Julu Kec. Puncak Sorik Marapi yang menewaskan 5 orang warga dan puluhan lainnya terpaksa dirawat secara intensif di RSU Panyabungan dan RSU Permata Madina, tapi sampai saat ini Pemuda Pancasila Kab Madina menilai bahwa PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) tetap menunjukkan arogansi dan terkesan “lempar batu sembunyi tangan”
Dan lari dari tanggungjawab atas tragedi maut tersebut, dibuktikan belum ada pernyataan maaf dari managemen PT SMGP kepada para korban, dan umumnya masyarakat Madina
“Kita geram melihat kondisi ini. Hal ini sudah penghinaan luar biasa kepada masyarakat Madina. Ini menjadi aib tamparan keras ke muka kita semua. Seolah olah kita diperlakukan sebagai “tamu” di rumah sendiri. Tanpa tedeng aling-aling, betapa keangkuhan PT SMGP dipertontonkan secara telanjang dihadapan kita. Kita dari MPC Pemuda Pancasila Kab Madina memberi ultimatum keras dalam jangka 7×24 jam kepada PT. SMGP untuk membuat pernyataan resmi permohonan maaf kepada para korban dan keluarga, umumnya kepada masyarakat Madina.
Bila tidak, jangan salahkan bila ribuan kader Pemuda Pancasila se-Kab Madina akan “Turun Gunung” menggeruduk dan mengepung kantor PT SMGP, dan melakukan sweeping (sapu bersih)” tegas Wakil Ketua I MPC Pemuda Pancasila Kab Madina Ahmad Tahir Nasution bersama Sekretaris Al Hasan Nasution, S.Pd didampingi Komandan KOTI (Komando Inti) Mahatidana Pemuda Pancasila Kab. Madina M. Noer Majid Nasution bersama pengurus Mahyuddin Nasution, SH, Sapruddin Lubis (Ucok Godang), Abdul Wahab Dalimunthe, SPd, Roni PS Nasution, Samsul Borotan, S.Pd, Panri Pausi “boja” Nasution, Aswardi “Kennek” Nasution, S.PdI, Sulpan Lubis (Belanda) kepada pers, seusai melakukan monitoring dan rapat koordinasi (Rakor) dengan para pengurus PAC dan Ranting di beberapa kecamatan (29/1)
Dijelaskan Taher, bahwa pihaknya bukan bermaksud mengancam dan melakukan provokasi atau keributan dengan siapapun, namun tergerak karna panggilan nurani semata murni membela kepentingan rakyat yang dizhalimi PT SMGP, juga ini sebagai bentuk konsekwensi perlawanan publik atas sikap arogan perusahaan yang dinilai tidak memiliki “political will” dan iktikad baik dalam menyikapi dan menyelesaikan masalah ini.
Sejak awal, lanjut Taher yang juga Panglima Tertinggi KOTI Mahatidana bahwa MPC Pemuda Pancasila selalu memberi “warning” keras, dan mempertanyakan nurani dan sensitifitas sosial managemen PT SMGP dalam bentuk sence of crisis” (rasa kepekaan krisis) dalam bentuk responsibilty (cepat tanggap), akuntability (pertanggungjawaban), solidarity of humanity (solidaritas kemanusiaan), empati dan kepekaan sosial PT. S MGP, karna sampai saat ini tidak pernah memberikan perhatian sama sekali kepada para korban dan keluarga.
“Bila PT. SMGP tidak memiliki “political will” dan iktikad baik untuk menyampaikan pernyataan maaf. Tentu hal ini sangat melukai hati masyarakat Madina dan mencederai rasa sensitifitas kita dan dikhawatirkan bisa berpotensi tinggi mengganggu kondusifitas Madina” ujar Taher.
Hal senada juga disampaikan Komandan KOTI Mahatidana Muhammad Noer (Majid) bersama para asisten Amran Pulungan, Fadly Lubis, Hadi Suganda yang meminta dengan tegas agar perusahaan panas bumi PT. SMGP agar bertanggungjawab penuh dan secepatnya menyelesaikan seluruh persoalan baik santunan dan bentuk kompensasi lainnya kepada korban dan keluarganya.
” Kita menuntut permohonan maaf dan pertanggungjawaban dari perusahaan, Jangan lagi perpanjang masalah dan menunggu kemarahan publik, karna kita menilai perusahaan tak memiliki etika, nurani dan empati sosial” ujar Noer Majid dengan berang.
Ditambahkan, bahwa PT. SMGP seharusnya koperatif dan melakukan pendekatan humanisme terhadap persoalan ini, bukan sebaliknya malah menutup mata dan hati melihat penderitaan rakyat, akibat tragedi ini. Pasalnya, ini persoalan urgen tentang nyawa manusia yang melayang, yang tak bisa diganti. Ini menyangkut harga diri manusia yang tak bisa direndahkan oleh siapapun.
“Untuk itu kita beri warning dan ultimatum agar PT SMGP dengan legowo bisa membuatbpermohonan maaf kepada publik atas insiden ini, karna hal itu tentu akan bisa meredam gejolak dan pengobat luka yang mendalam di hati masyarakat” ujar Noer Majid.
Dijelaskan, dalam waktu dekat MPC Pemuda Pancasila bersama dengan pasukan komando inti PP akan secara intensif melakukan konsolidasi road show dan berencana melakukan apel siaga untuk persiapan teknis, teritorial, stratak agar sewaktu-waktu bisa diterjunkan ke lapangan(Rel/Red).
Admin: Iskandar hasibuan