KABUPATEN Mandailing Natal sekarang sudah 22 Tahun lebih usianya sejak di mekarkan 09 Maret 1999 yang lalu dari Kabupaten Tapanuli Selatan dan sejak itupula persoalan ” Banjir ” diberbagai tempat sampai sekarang masih terus terjadi dimana – mana
Sedihnya, selain rumah-rumah penduduk tergenang, ternak mati juga tanaman pertanian luluh lantak seperti di daerah Kecamatan Siabu ada sekitar 170,4 Hektare yang Fuso yang usianya masih sekitar 2 minggu dan membuat warga petani di daerah itu mengeluh dan resah.
” Hari ini kita meninjau hamparan sawah terdampak banjir di beberapa titik lokasi banjir yang melanda Kecamatan Siabu,” Ujar Bupati Madina HM.Jafar Sukhairi Nasution, Jum’at(20/8) di sela -sela peninjauannya di hilir Aek Muarasada Kel.Simangambat Kec.Siabu.
Bupati yang waktu itu bersama HM.Hidayat Batubara,SE (Mantan Bupati), Selain meninjau lokasi persawahan yang terkena dampak banjir, juga akan mencari solusi agar bisa mengambil kebijakan mengatasi agar banjir di areal pertanian tidak terulang kebali.
Artinya, sehingga kejadian seperti ini dapat diantisipasi dimasa mendatang. Secepatnya segala permasalahan yang kita temukan di lapangan termasuk perbaikan irigasi sungai akan kita anggarkan di Biaya Tak Terduga (BTT)
” kita juga akan menurunkan alat berat exacavator sebanyak 4 unit dan mobil dump truck ,” ujar Bupati Mandailing Natal HM.Jafar Sukhairi Nssution kepada sejumlah Wartawan.
Waktu itu selain Mantan Bupati Madina HM.Hidayat Batubara yang mendapingi Bupati juga turut mendampingi Bupati Mandailing Natal diantaranya Kepala Dinas Pertanian, Kadis PUPR, Perkim, BPBD dan Dinas Sosial, serta Rombongan Kepala Daerah itu disambut Muspika Kecamatan Siabu termasuk, Camat, Kapolsek dan Danramil 12 Siabu serta warga petani.
Memang, titik kunjungan Bupati Mandailing Natal dan rombongan yaitu hamparan sawah Aek Muarasada dan Aek Sibontar di Kelurahan Simangambat, Kecamatan Siabu yang diterjang banjir akibat derasnya hujan yang melanda wilayah itu baru – baru ini.
Anggaran Pengawasan Perlu.
Sejumlah Aktivis dan Pengamat Pertanian yang ikut dengan kehadiran Bupati, mengatakan seringnya banjir di hilir Aek Muarasada tidak terlepas minimnya pemeliharaan Sungai atau pun Irigasi yang mengairi persawahan.
” kalau saja ada pengasasan ataupun pemeliaraan Sungai/irigasi tidak sebesar ini lagi anggagaran yang timbul,” Ujar Aktivis tersebut.
DPRD Madina Harus Turun.
Seharusnya, anggota DPRD Mandailing Natal atau minimal 9 anggota DPRD dari Dapil V turun melihat langsung nasib warga petani kita.
Setahu saya, sejak daerah Kecamatan Siabu dilanda banjir disejumlah tempat, termasuk adanya sekitar 170,4 Hektare tanaman padi Fuso, belum ada wakil rakyat yang melihat keadaan banjir dan dampaknya.
” Turun dong wakil rakyat kami, jangan hanya ketika menjelang pileg yang mendatangi warga, kasihan petani dan warga kita, ” ujar Aktivis yang kerap kontrapersial tersebut.
Bibit Segera Disalurkan
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal Siar Nasution, SP, mengutarakan akan menyalurkan secepatnya bantuan bibit kepada warga yang terkena dampak gagal panen akibat banjir tersebut.
“Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal, akan segera menindaklanjuti perintah Bupati dalam hal penyaluran bantuan bibit padi,” ujar Siar Nasution.
Namun pastinya semua akan berproses. Kita akan beri bantuan bibit padi secepatnya kepada masyarakat yang mengalami gagal panen, ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal Siar Masution kepada Wartawan ( Bersambung Terus)
Admin : Iskandar Hasibuan