PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Puluhan Mahasiswa dari Organisasi Cipayung Plus Kabupaten Mandailing Natal (Madina) melakukan aksi di Kantor PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP) Desa Purba Lama Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kamis (28/1).
Massa yang tergabung dari 4 organisasi yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muslim Madina (IM3) dan Dewa Mahasiswa Stain Madina.
Mereka menuntut perusahaan panas bumi PT SMGP bertanggung jawab atas peristiwa gas H2S yang bocor pada Senin, 25 Januari kemarin yang mengakibatkan 5 orang warga Desa Sibanggor Julu meninggal dunia.
Beberapa tuntutan tersebut yaitu meminta kepada Ketua DPRD Madina agar membentuk pansus guna menyelidiki tragedi bocornya pipa gas beracun PT SMGP yang sudah menelan 5 orang korban meninggal dunia dan luka-luka sebanyak 35 orang, kemudian meminta kepada pihak PT SMGP agar mencabut pernyataan di media yang mengkelaim bahwa uji coba pengeboran sumur sudah SOP yang menurut Cipayung Plus itu adalah kontroversi serta meminta kepada pihak perusahaan yang terlibat agar memberikan santunan, memberikan beasiswa kepada anak korban sampai perguruan tinggi, meminta kepada Ketua DPRD mengambil sikap dan mendorong ke Pusat mencabut izin PT SMGP dan terakhir berharap kepada pihak Kepolisian agar mengusut tuntas kasus tersebut secara Transparan dan Akuntabel.
Sekitar 2 jam melakukan aksi, tanggapan dari pihak perusahaan tidak kunjung diperoleh karena satu orang pun dari pihak Perusaan tidak ada dilokasi.
Dijelaskan Kasat Binmas Polres Madina, AKP Sudrajat pada saat pengamanan di lokasi l, ia menyebut keberadaan pihak perusahaan tidak diketahui sampai sekarang.
”Pihak perusahaan, para staf beserta karyawan hingga saat ini tidak ada di lokasi perusahaan, kami harap kepada adek-adek Mahasiswa atas pengertiannya, jika kami bicara, bukan masyarakat saja yang jadi korban, anggota kepolisian juga menjadi korban saat mengevakuasi, sampai sekarang masih sesak nafas dan sedang berobat jalan,”
”Apabila adek-adek mahasiswa masih ngotot, kami tidak mengetahui keberadaan semua pihak perusahaan mulai dari awal kejadian,”tutupnya.
Informasi diperoleh bahwa, setelah melakukan aksi di PT SMGP, Mahasiswa tersebut akan meluncur ke kantor DPRD Madina.(As/dita)
Admin : Iskandar Hasibuan