Saat ini dunia sedang digegerkan dengan yang namanya Virus Corona. Virus Corona sendiri saat ini sudah menginfeksi 212 negara atau kawasan di dunia dengan kasus terkonfirmasi sebanyak 1.395.134 kasus dan mengakibatkan 81.000 lebih orang meninggal dunia. Dengan adanya dampak tersebut WHO telah menyatakan bahwa virus Corona sebagai pandemi, karena virus tersebut sudah menyebar hampir ke seluruh dunia yang mengakibatkan sebagian besar populasi dunia jatuh sakit disebabkan oleh virus ini.
Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan virus Corona itu sendiri? Virus Corona atau sering disebut dengan COVID-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan manusia. Virus ini masih serumpun dengan virus yang menyebabkan SARS dan MERS yang sempat merebak beberapa tahun yang lalu. Penyebab dari virus Corona sendiri hingga saat ini belum diketahui, tetapi pada awalnya virus ini disebarkan oleh hewan dan mampu menjangkiti pada manusia. Virus Corona sendiri berasal dari Kota Wuhan di China yang muncul pada bulan Desember 2019.
Virus Corona memang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Bahkan pasien yang terinfeksi virus ini dan sembuh akan mengalami kerusakan permanen pada paru-paru dan antibodinya. Gejala dari virus Corona sendiri secara umum adalah demam, batuk, pilek, hingga sesak nafas meskipun reaksi pada masing masing orang akan berbeda.
Hingga saat ini obat untuk virus Corona belum ditemukan meski ada yang mengklaim telah menemukan anti virus untuk mengatasi virus Corona tetapi masih dalam tahap uji coba dan perlu diawasi penggunaannya. Namun tercatat hingga saat ini pasien sembuh ada 86.000 lebih dari seluruh kasus di dunia dengan menjalani isolasi dan perawatan di rumah sakit. Di Indonesia sendiri hingga saat ini orang dengan positif COVID-19 ada 3.293 orang, sembuh (positif COVID-19) 252 orang dan meninggal (positif COVID-19) ada sebanyak 280 orang. (sumber : www.covid19.go.id per tanggal 9 April 2020).
Dampak dari pandemi corona ini telah mempengaruhi kehidupan seluruh umat manusia di dunia, yang paling terasa adalah dampak ekonomi yang semakin lesu, bahkan kini sudah merambah pada dunia pendidikan. Saat ini mulai dari pemerintah pusat hingga daerah telah mengambil kebijakan dengan meliburkan selama 14 hari hingga akhir Maret 2020 untuk seluruh lembaga pendidikan untuk mencegah semakin luasnya penularan virus corona. Bahkan kabar terbaru saat ini Gubernur Jatim mengambil keputusan untuk memperpanjang libur hingga 5 April 2020 karena semakin meluasnya penularan virus ini di area Jawa Timur sendiri. Dengan tidak adanya aktifitas di seluruh lembaga pendidikan diharapkan dapat meminimalisir penyebaran dari virus ini. Bukan hanya di Indonesia saja, kebijakan serupa juga telah dilakukan oleh berbagai negara yang terpapar virus corona bahkan kebijakan lockdown atau karantina telah dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona, dengan membatasi interaksi dengan banyak orang. Apabila situasi saat ini tidak segera membaik maka bisa dipastikan dampaknya terhadap dunia pendidikan juga pasti tidak akan baik, yang paling dikhawatirkan adalah efek jangka panjang yang menyebabkan keterlambatan pada proses pendidikan tiap – tiap siswa ataupun mahasiswa sehingga mengganggu masa depannya.
Dengan adanya kebijakan meliburkan seluruh lembaga pendidikan membuat lembaga pendidikan tersebut harus memberikan alternatif proses belajar mengajar bagi peserta didiknya dengan metode daring. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar siswa di rumah tetap belajar. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) saat ini telah menyiapkan sejumlah dukungan dan fasilitas untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar dengan media daring yaitu dengan mengembangkan aplikasi pembelajaran jarak jauh berbasis portal dan android Rumah Belajar. Sedangkan untuk portal Rumah Belajar dapat diakses di www.belajar.kemdikbud.go.id Selain melalui aplikasi tersebut, juga ada aplikasi lain yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar jarak jauh atau online yaitu aplikasi zoom, google classroom, edmodo, dan sebagainya. Beberapa universitas di Indonesia saat ini setelah memanfaatkan aplikasi tersebut untuk mendukung kegiatan kuliah online.
Pemerintah Indonesia sendiri saat ini telah melakukan langkah langkah strategis untuk mengatasi dampak pandemi ini pada dunia pendidikan. Langkah yang diambil salah satunya adalah memberikan edukasi kepada para siswa/mahasiswa dan tenaga pendidik dengan melakukan sosialisasi secara intensif tentang virus korona baik dari segi pencegahan maupun cara menyikapi wabah yang terjadi. Dengan memberikan wawasan dan pengetahuan yang benar maka diharapkan dapat mngurangi efek kekhawatiran berlebihan yang dapat mengakibatkan dampak traumatis. Selain itu pemerintah juga perlu menyiapkan pendampingan terhadap para siswa yang terdiri dari para psikolog terlebih untuk lembaga pendidikan yang berada pada wilayah terdampak virus. Diharapkan dengan adanya pendampingan ini dapat meringankan beban psikologis sehingga dapat memberikan motivasi belajar para siswa. Selain itu pemerintah juga mengambil kebijakan dengan meniadakan UN untuk tahun 2020, yang sebelumnya akan berlaku mulai tahun 2021. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari respon pemerintah terhadap pandemi COVID-19, yakni dalam rangka memprioritaskan keselamatan dan kesehatan rakyat.
Dalam stuasi seperti ini kebijakan kebijkan diatas pasti ada saja yang memandang negatif kebijakan tersebut. Dampak virus corona berdampak pada ketertundaan semua kegiatan yang ada, baik sekolah ataupun universitas seperti tugas mahasiswa dalam pengabdian masyarakat tidak dapat dilakukan karena untuk meminimalisir pertemuan dalam jarak dekat serta mengikuti himbauan pemerintah untuk menghindari kerumunan atau membuat kerumunan, maka segala kegiatan yang telah direncanakan harus ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Peran pemerintah menjadi sangat penting dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan sistem pendidikan nasional. Semua lembaga pendidikan harus patuh terhadap aturan yang ditetapkan. Kemajuan teknologi yang memungkinkan untuk melaksanakan pembelajaran daring, juga melihat budaya masyarakat yang sudah paham dengan teknologi, maka tidak akan mustahil bila kebijakan tersebut akan berlanjut di masa depan menjadi salah satu alternatif yang akan digunakan dalam kegiatan pembalajaran. Sebab memperhatikan masyrakat global saat ini yang tidak bisa lepas dari teknologi / internet. Pemerintah dapat mengambil sisi positifnya dalam memanfaatkan perkembangan teknologi dalam berkembangnya jaman sekarang serta tak lupa untuk mempertimbangkan berbagai aspek seperti keberagaman ekonomi, sosial, geografi dan sebagainya. Setiap perubahan peradaban pasti akan memberikan dampak yang negatif ataupun positif. Mau tidak mau semua lapisan masyrakat harus bisa mengikutinya dengan dibatasi norma norma yang berlaku dalam masyarakat. Bergesernya pola hidup manusia dari manual ke digital seperti yang terjadi saat ini sisi positifnya adalah dapat mempermudah meyelesaikan urusan manusia tanpa memerlukan waktu lama, biaya dan tempat yang tidak terbatas.
Seluruh dunia saat ini tidak ada satu pun negara atau wilayah yang benar benar siap dalam menghadapi wabah penyakit ini yang telah menjadi pandemi. Semua merasakan bagaimana pandemi ini telah sangat mempengaruhi dalam kehidupan semua umat manusia di seluruh dunia. Pemerintah Indonesia sudah termasuk bekerja dengan baik dan cukup cepat dalam merespon pandemi ini. Dengan dibangunnya Rumah Sakit untuk penanganan COVID-19 di Pulau Galang yang telah selesai dalam kurun waktu yang relatif cepat. Diharapkan rumah sakit tersebut tidak akan terisi oleh pasien pasien yang positif COVID-19 akan tetapi paling tidak hal tersebut membuktikan bagaimana pemerintah benar benar serius dalam menangani pandemi ini. Meskipun banyak sisi negatif dan telah banyak jatuh korban karena pandemi ini, kita tetap bisa mengambil sisi positifnya. Sejak ribuan bahkan milyaran umat manusia di seluruh dunia menghentikan aktifitasnya dengan stay at home maka bumi seolah olah sedang berisitirahat dari rutinitasnya yang sangat melelahkan. Diambil dari portal berita www.bbc.co.id lapisan ozon pelindung bumi yang selama ini mengalami kerusakan cukup parah mulai menebal, bahkan pergeseran lempeng kerak bumi juga jauh berkurang, laut juga lebih tenang karena aktifitas di laut juga berkurang secara signifikan, banyak kapal kapal nelayan yang bersandar di pelabuhan. Pabrik perindustrian juga banyak yang berhenti kegiatannya, kendaraan juga banyak yg tidak berjalan sehingga kadar karbondioksida di udara pun juga berkurang cukup banyak. Udara menjadi lebih segar, langitpun tampak lebih bersih dari biasanya. Dengan adanya pandemi ini umat manusia telah diingatkan bagaimana kekuasaan Sang Pencipta adalah yang utama, waktu berkumpul dengan keluarga lebih banyak, beribadah pun juga lebih intens. Mungkin pandemi ini ada juga untuk menyadarkan umat manusia agar kembali kepada kualitas hubungan spritual dengan Penciptanya serta mengingatkan kita bagaimana selama ini kita telah mengotori bumi dengan segala rutinitas kita sehari-hari. Apapun itu pandemi ini memang harus tetap dilawan agar kita bisa beraktifitas seperti sedia kala dan tidak lagi dirundung kecemasan dan ketakutan. Akan tetapi saat pandemi ini berakhir semoga seluruh umat manusia diseluruh penjuru bumi ini sadar dan dapat mengobah pola hidup yang lebih baik. Kita sebagai warga negara Indonesia tidaknya tetap patuh kepada ajuran pemerintah untuk tetap di rumah saja dan melakukan physical distancing untuk memutus penyebaran virus COVID-19 serta selalu melakukan pola hidup bersih dengan melakukan cuci tangan sesuai standar. BNBP saat ini telah memperpanjang masa siaga pandemi ini, diperkirakan akan berakhir pada akhir Mei 2020 bertepatan saat hari raya Idul Fitri, meskipun saat ini yang dikhawatirkan oleh pemerintah adalah gelombang mudik yang ditakutkan dapat menyebarkan virus ini semakin luas. Sehingga ada himbauan untuk lebih baik tidak mudik, meskipun Pemerintah tidka melarang sudah saatnya kita sebagai warga negara juga menyadari bagaimana dampak dan penyebaran virus ini sehingga patuh dengan anjuran Pemerintah. Kita hendaknya bisa belajar dari apa yang dialami oleh Italia, dimana pemerintahnya benar benar melarang warganya untu mudik dan mengumumkan negaranya akan lockdown karena pandemi ini yang akhirnya membuat seluruh warganya menjadi takut dan malah terjaid gelombang mudik besar besaran yang akhrinya membuat virus ini menyebar semakin luas ke suluruh penjuru wilayah. Kita tentu tidak mau terjadi seperti itu, maka alangkah baiknya kita benar benar patuh dengan anjuran pemerintah karena pandemi ini tidka bisa dilawan oleh pemerintah saja akan tetapi seluruh aspek masyarakat harus bersatu untuk dalam melawan pandemi ini. Kita harus benar benar sadar bahwa COVID-19 memang bukan virus biasa, jadi harus dilawan dengan tidka biasa, salah satunya adalah dengan kesadaran kita untuk pola hidup bersih, tidak berkerumun dan melatih hidup disiplin dengan tertib mengikuti anjuran dari pemerintah. Semoga saja pandemi ini segera berakhir, dan saat berakhir kita umat manusia telah bangkit dan menjadi manusia baru yang lebih baik dan berakhlak dalam memperlakukan bumi satu-satunya planet tempat tinggal kita ini.
Penulis : Muttaqin Kholis Ali, Guru Komputer di SMA N 1 Tambangan, Mandailing Natal, Sumatera Utara. Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Padang, Pegiat Literasi dan IT Nasional.