
SELAMA Hampir tiga(3) jam Wartawan Malintang Pos Group Dita Risky Saputri Hasibuan, SKM menggali, mencari dan Investigasi terkait dengan desakan mundur Kepala Desa Hutapuli Hanafi oleh warganya.
Baik kaum ibu yg tua dan muda, serta laki -laki tua dan muda, mahasiswa dan masyarakat biasa diajak bincang-bincang dan dialog terkait sosok Hanafi si Kepala Desa yang “Terpaksa” harus mundur setelah didesak warganya yang melakukan aksi demo dan Blokir Jalan Lintas Sumatera, yang mengakibatkan dari Medan – Padang dan sebaliknya macet sekitar 4 Km lebih.
” Kades tidak baik membagi BLT-DD, tidak terbuka, aparat desanya mayoritas keluarganya, dulu sebelum Kades dia baik, sekarang lupa daratan, ” ujar warga bermarga Nasution disalah satu Kedai Kopi di Desa Hutapuli Kec. Siabu, Selasa(16/6) ketika diajak bincang-bincang soal Kades yang di demo warganya itu.
Apakah Gara-Gara BLT-DD bisa Kades Mundur..? Jika memang hanya gara-gara BLT-DD yang kurang tepat pembagiannya bisa Mundur, yakinlah akan banyak Kades yang didesak warganya supaya mundur, sebab khusus di Kecamatan Siabu, dalam pembagian BST dan BLT-DD hampir sama sistemnya dan ada yang warganya aman dan yang tidak aman seperti Kades Hutapuli inilah jadinya.
Seperti ungkapan warga Desa Hutapuli yang mengaku Netral dalam masalah itu, bahwa titik lemah persoalan BLT-DD berada pada Inspektorat dan Kadis PMD yang belum mampu memberikan pengayoman kepada Kades serta posisi Camat yang serba tanggung.
Maksudnya..? Seharusnya Inspektorat, Kadis PMD, Camat memberikan penjelasan kepada warga yang akan menerima dana BLT-DD, jangan membiarkan Kades sendiri ketika dilakukan musyawarah di desa dimana akan dilakukan pembagian dana BLT-DD agar warga memahaminya(Bersambung Terus)
Admin : Iskandar Hasibuan