

Daerah Pasar Baru dan sekitarnya adalah merupakan pusat kota Panyabungan.
Bagaimana kondisi pusat kota Panyabungan merupakan wajah Kabupaten Mandailing Natal.
Apabila pusat kota Panyabungan semrawut maka semrawut jugalah wajah Kabupaten Mandailing Natal.
Hampir setiap hari kita disuguhi pemandangan tidak mengenakkan ketika kita melewati jalan nasional depan Pasar Baru tepatnya di jalan depan POM bensin.

Ada genangan air yang melimpah ke badan jalan akibat aliran dari genangan air dari paret jalan depan POM bensin.
Genangan air ini apabila tidak diatasi akan merusak struktur jalan. Hal ini sudah terbukti dengan telah rusaknya badan jalan sekitar 5 meter persegi di sekitar genangan air di badan jalan.
Setiap hari masyarakat kota Panyabungan melewati genangan air tersebut, termasuk di antaranya para pejabat penting pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, terutama Kepala Dinas PUPR dan Kadis Perkim dipastikan lewat minimal 1 kali sehari.
Kita tidak tahu apa yang ada di pikiran para pejabat penting tersebut ketika melewati genangan air tersebut.
Yang pasti genangan air masih terus terjadi sampai dengan detik ini dan badan jalan yang rusak semakin lama semakin bertambah.
Genangan air ini sudah menjadi salah satu perhatian utama dari bapak Gubernur Sumatra Utara ketika melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Mandailing Natal dan telah memerintahkan Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Sumatra Utara untuk memperbaikinya ,namun sampai sekarang belum ada realisasi.
Bila memang masalah sekecil ini saja tidak bisa diatasi maka sudah selayaknya bagi bapak Gubernur Sumatra Utara untuk mengkaji kembali pejabat Kepala Dinas Bina Marga Propinsi Sumatra Utara dan memberikan kesempatan kepada yang lain untuk menjadi Kepala Dinas Bina Marga Sumatera Utara.
Namun hal di atas bukan alasan bagi kita untuk berpangku tangan. Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal harus ikut berperan serta menyelesaikan masalah sekecil ini.
Dalam hal ini Kepala Dinas PUPR dan Perkim Mandailing Natal, harus menurunkan anggotanya untuk mengkaji penyebab genangan air tersebut dan mencarikan solusinya.
Dari keterangan masyarakat sekitar genangan air dan dari beberapa sumber yang peduli pada pembangunan diperoleh informasi bahwa genangan air tersebut bersifat lokal saja.
Artinya, Kira-kira berjarak 300 meter ke arah Aek Lapan ternyata tidak ada genangan air pada paret jalan.
Sehingga diperkirakan genangan air ini merupakan akibat dari sumbatnya paret jalan pada titik tertentu akibat sampah yang bertumpuk oleh pembuangan sampah dari pertokoan dan masyarakat daerah itu.
Oleh karena itu, pak Lurah harus menurunkan tim untuk menyelidikinya dan apabila benar maka pak Lurah perlu melakukan program gotong royong masyarakat untuk membersihkan saluran paret jalan yang sumbat tersebut agar genagan air di paret jalan depan POM Bensin tidak terjadi lagi.
Apabila penyumbatan pada paret jalan sudah diselesaikan dan ternyata air masih tetap menggenang , maka berarti ada perbedaan ketinggian permukaan air antara paret jalan depan POM bensin dengan permukaan air pada sungai kecil di daerah Aek Lapan di mana air dari sungai kecil Aek Lapan mengalir ke paret jalan depan POM bensin dan air berhenti di situ sehingga terjadi genangan air.
Oleh karena itu Kepala Dinas PUPR dan Perkim harus melakukan normalisasi terhadap sedimentasi yang terjadi sepanjang sungai kecil Aek Lapan menuju ke hilir agar permukaan air bisa turun dan air tidak mengalir dan menggenangi paret jalan depan POM bensin.
Apabila solusi ini tidak juga berhasil maka jalan terakhir adalah membangun box culvet dari paret jalan depan POM bensin membelah jalan menuju paret jalan depan pasar baru sehingga air bisa mengalir dengan baik menuju arah Pasar Baru dan genangan air tidak terjadi lagi.
Dinas PUPR dan Perkim Mandailing Natal harus membicarakan ini dengan dengan Dinas Bina Marga Bina Kontruksì Propinsi Sumatra Utara.
Sebelum box culvet ini bisa direalisasikan maka untuk sementara dilakukan pemotongan taman jalan tepat di tengah-tengah genangan air sekitar 1 meter agar genangan air di tengah jalan bisa berkurang dan mengalir ke arah seberang jalan Pasar Baru dengan melewati taman jalan yang telah dipotong tersebut.
Bukan memfitnah, Entah kenapa Kepala Dinas PUPR dan Perkim yang setiap hari melewati genangan air tersebut tidak pernah berpikir seperti uraian di atas.
Bupati Madina harus memberi peringatan keras kepada Kepala Dinas PUPR dan Perkim. Bila perlu Kepala Dinas PUPR dan Perkim diberhentikan sementara sampai genangan air tersebut bisa diatasi mereka.
Percuma diberikan tunjangan belasan juta setiap bulan apabila masalah sekecil ini saja tidak bisa diatasi oleh Kepala Dinas PUPR dan Perkim Mandailing Natal.(Terajana nama samaran)
Penulis : Warga Madina mengaku Terajana.
Admin : Iskandar Hasibuan