Hallo Pak Kadis Sosial, Ibu dan 3 Anaknya Tidur di Halte Bus di Panyabungan Kab.Madina

3 anak tidur di Halte Bus di Kec.Panyabungan/Syahren Hasibuan

MENDAPAT Informasi dari salah seorang Wartawan,bahwa ada warga Kabupaten Mandailing Natal yang terpaksa tidur di Halte Bus di Pinggir Jalinsum daerah Pidoli Kec.Panyabungan, darah saya sebagai Wartawan mendidih,karena APBD kita hampir Rp 1,7 Triliun.

” Kok Bisa ia mereka terpaksa tidur di Halte Bus ” bukankah APBD Madina hampir Rp 1,7 Triliun, Bagaimana PKH,BST atau KTP tidak ada karena pindah – pindah rumah,atau memang tidak ada KK,atau memang sudah takdir mereka begitu, entahlah.

Ibu 3 anak yg tidur di Halte Bus/Syahren Hasibuan

Maksudnya..? Negara harus hadir,ada Kepling/Kadus,ada Kades/Lurah,ada Camat,Kadis Sosial,Bupati/Wakil Bupati,40 anggota DPRD dan masalah KTP dan KK, bukankah itu Gratis, tapi yang jelas ” Ibu dan 3 Anaknya Terpaksa Tidur di Halte Bus ” ini yang menyedihkan, dimana Negara,atau Undang -Undang itu hanya live servise saja..? Entahlah.

Untuk kita ketahui, tulisan Syahren Hasibuan yang diterima Redaksi Malintang Pos Group ” Sedih, begitu aku mendegar kisah seorang ibu dan ketiga anaknya tidur di halte bus jalan willem iskader Pidoli Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Jumat 22 Januari 2021 malam.

Pantauan Penulis, ibu dan ketiga anaknya itu tergeletak dibangku halte dengan posisi tubuh angka tiga tanpa tikar yang tidur berbantal tangan.

Dinginnya malam dan banyaknya nyamuk serta suara bising kendaraan seakan tidak mereka hiraukan lagi karena beratnya beban hidup yang mereka lalui saat ini.

Kenapa ibu dan ketiga anak ibu tidur disini? Darma Yustina (44) menjawab ” kami tidak punya rumah lagi untuk tempat tidur pak “ujar ibu itu dengan nada lembut.

Sebelumnya ibu tinggal dimana dan suami ibu kemana? Baru baru ini kami tinggal di rumah kontrakan di kisaran banjar tempel Pidoli, masa kontrak sudah habis

Sementara untuk melanjutkan sewa kami tidak punya uang, sejak itulah kami tidak tau mau tinggal dimana dan tidur kemana “ucapnya

Terkait suami informasi yang saya dapat kabarnya dia sekarang sedang merantau di Jakarta bekerja sebagai sopir mobil truk “ucapnya

Lanjut Yustina, Sebelum disini kami sempat tidur di musolla tapi sekarang karena sudah dikunci terpaksa aku dan ketiga anakku tidur di halte bus ini pak “tuturnya

Menurut keterangan warga ibu dan ketiga anak ini sudah beberapa kali pindah rumah

Bahkan, anaknya juga ngak pernah sekolah, padahal dari ketiga anak itu seharusnya yang satu sudah duduk di bangku kelas lima dan yang satunya kelas dua “ujar warga

Selain itu status ikatan perkawinan Yustina dengan suaminya sudah tidak jelas lagi, menurut kabar sudah beberapa kali jatuh talak hal itu terjadi karena diantara mereka sering bertengkar “ucap warga sekitar

Menurut warga Yustina ini sekarang sudah semacam stres berat, hal ini bisa kita lihat setiap kali dia tinggal dirumah kontrakan dimanapun, dia sering berantem dengan tetangganya sendiri pemicunya selalu faktor cemburu kepada suaminya “tutupnya

Saya berharap pemerintah hadir dalam hal ini untuk memberikan solusi tentang ibu dan ketiga anak perempuan yang terlantar ini.

Sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945 hak setiap warga Indonesia Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan Berkembang.(Syahren/Iskandar Hasibuan )

 

Admin : Iskandar Hasibuan.

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.