PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Badan Penanggulangan Bencana Al Washliyah Madina (BASARA) dalam release terbarunya kepada media meminta kepada semua pihak untuk menahan diri dari hal hal yang sifatnya destruktif termasuk didalamnya menebarkan agitasi dan provokasi melalui pernyataan, statement ataupun komentar terutama di media sosial.
“Ini patut diwaspadai karena selain bisa mengaburkan substansi permasalahan juga berpotensi untuk menimbulkan konflik sosial ditengah masyarakat” kata Abdi Paruntungan, S.P,Jumat(29/1) Via WhatsApp ke Redaksi Malintang Pos Group.
Kata dia,Belum tentu yang disampaikan tersebut benar dan faktual , akhirnya menimbulkan disinformasi bagi masyarakat dan pada muaranya nanti bisa berdampak pada situasi kondusifitas daerah.
“Info hoaxs baik berita, komentar dan juga statement tentu sangat berbahaya dan memiliki potensi destruktif yang sangat kentara” sebutnya, karena selain bisa menimbulkan disinformasi juga bisa berpotensi untuk menyulut emosi bagi yang membacanya.
“Dititik ini, taruhannya adalah persatuan dan kesatuan yang menjadi kekuatan dan keunggulan masyarakat Madina yang sejak dahulu terkenal dengan kerukunan warganya” papar eks Bendahara Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Tapanuli-Padangsidimpuan ini.
Informasi yang berseliweran ini sedikit banyaknya akan berdampak kepada situasi kebatinan masyarakat yang hari ini masih berduka,sebutnya.
Untuk itu, BASARA Madina meminta kepada Polres Madina untuk memantau lalu lintas percakapan dimedia sosial untuk tindakan preventif guna mengeliminir anasir anasir yang berpotensi memecah belah.
“Mari dengan kearifan bersama kita sikapi tragedi ini dengan pendekatan hukum ujarnya karena dengan hukumlah tragedi gas beracun ini dapat terselesaikan dengan baik apalagi saat ini Kapolri yang baru yakni Jenderal Drs Listyo Sigit Prabowo.M.Si yang terkenal dengan komitmen menjadikan Polri sebagai Presisi (Prediktif,Responsibilitas, Transparansi dan Berkeadilan).
“Kita serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk penyelidikan dan pengusutan tragedi ini” katanya sembari tetap menekankan pentingnya pengawasan dari publik khususnya kalangan civil society.
Terkait dengan adanya tim pencari fakta dari masyarakat,
BASARA Madina menyebut fenomena ini sebagai hal yang wajar sekali.
“Iklim demokrasi yang sehat memang menghendaki adanya partisipasi aktif dari masyarakat” katanya
Ditambahkanya, jika kemudian ada hal hal tertentu yang menjadi novum atau temuan baru terkait dengan tragedi gas beracun ini yang perlu dielaborasi mendetail saya pikir Polres Madina tentu sangat terbuka untuk menerima informasi ini ujarnya.
BASARA Madina juga berharap agar foto foto dari korban meninggal dalam tragedi gas beracun ini jangan lagi dipertontonkan dimedia sosial karena selain tidak etis dan jauh dari norma kesusilaan dan bertentangan dengan agama, tentu saja hal ini amat sangat menyakitkan bagi keluarga korban yang ditinggalkan.
“Berikan penghormatan kepada korban dengan tidak lagi memposting foto fotonya dimedia sosial” harapnya.
Memasuki hari ke 5 pasca tragedi Gas Beracun tersebut, BASARA Madina menurut Abdi mengetok pintu moral manajemen PT SMGP untuk meminta maaf kepada masyarakat khususnya kepada keluarga korban yang sudah meninggal.
” Kami yakin permohonan maaf ini akan menjadi setawar sedingin bagi masyarakat” sebutnya.
Tunjukkanlah empati dengan mendatangi ahli waris korban, bicarakan baik baik kebutuhan mereka dan jangan lupa untuk membezuk warga yang hingga hari ini masih dirumah sakit ujar Ketua (BASARA) Abdi didampingi Rakhmat Arbaal Pulungan.(WhatsApp/Red)
Admin : Iskandar Hasibuan.