
KABUPATEN Mandailing Natal Ibokotanya Panyabungan, tetapi wajah Kota Kipang sampai sekarang ini masih “Semrawut ” baik persoalan Kebersihan, maupun seringnya banjir jika hujan turun sebentar sajapun.
Misalnya, Minggu malam(16/8) hujan mengguyur Kota Panyabungan dan langsung daerah Jalan Willem Iskander sekitar wilayah Kelurahan Panyabungan III Banjir, sampah berserakan dan Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution, sempat turun langsung hujan -Hujanan bersama sejumlah stafnya, mungkin untuk mencari solusi agar jika hujan turun, daerah tersebut tidak banjir lagi, mungkin ia.
” Perobahan status jalan dari Provinsi ke Kabupaten agar Pemda Madina, bisa memperbaiki Drainase da menata Kota, ” Ujar Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution, Minggu malam(16/8) kepada Wartawan di Pasar Lama Panyabungan.
Harus begitu kah..? ” Sampai 17 Agustus 2020, walaupun Bupati/Walikota telah mengusulkan agar jalan Nasional menjadi Jalan Kabupaten/Kota, tidak akan terwujud, atau tidak mungkin, tetapi jika jalan Kabupaten/Kota di usulkan menjadi Jalan Provinsi, itu baru ada jalan keluarnya, ” Ujar Mantan Kepala Bappeda Tapsel H.Mohd.Aswan Hasibuan, SH. MM yang dihubungi Wartawan, Senin(17/8) di Panyabungan.
Kata Aswan, harus Pemda Madina mengusulkan ke Gubernur dan Gubsu memerintahkan Kadis Tarukim Sumut untuk perbaiki Drainase dan Perintahkan Kadis Bina Marga, untuk membangun jalan, bukan minta status jalan Nasional menjadi Jalan Kabupaten.
Atau, Bupati Madina itu surati Gubsu dan DPRD Sumut, buat alasan yang rasional, masak gara-gara banjir yang hanya Drainase sekitar 500 Meter harus mengobah status jalan Nasional menjadi jalan Kabupaten.
Agar kita ingat, jalan Lintas Timur dari Simpang STAIN – Depan Kantor ALS di Desa Panggorengan itu APBD Madina, lokasi jalan tersebut milik PISU atau Irigasi Batang Gadis.
Dulu, sebut H. Aswan Hasibuan, Bupati Madina H. Amru Daulay, SH membangun Pulau Jalan dan Drainase, hanya modal sepucuk surat ke Gubernur dan Kementerian terkait, langsung Pemda Madina, membangunnya yang waktu itu Kadis PU Madina bersama kontraktor bersama – sama membangunnya.
Penulis yang setiap waktu terus menyoroti kondisi Ibukota Kabupaten Mandailing Natal, terus mencari solusi dan terus mengkeritik soal SAMPAH dan BANJIR di Ibukota Kabupaten Mandailing Natal.
Sebenarnya, alasan Bupati Madina yang mengatakan karena Jalan Nasional sehingga sulit menatanya adalah alasan yang mengada – ada,atau alasan akal – akal saja.
Pulau Jalan, Drainase, Air Mancur di depan Mesjid Alqurroh Walhuffas Pasar Panyabungan adalah APBD Madina, kenapa bisa di alokasikan, Jembatan Aek Mata diperbaiki dengan APBD Madina ” Kok Bisa ”
Karena itu, sebaiknya Bupati Madina, janganlah sampaikan seperti itu, tapi ayo kita sama -sama bersama masyarakat untuk menata Kota Panyabungan, sebagai Ibukota Kabupaten Mandailing Natal.
Soal Sampah..? Kadis Lingkungan Hidup Madina, sebaiknya Bupati ganti dan memberikan jabatan tersebut kepada ASN yang berkompeten, Insya Allah Kebersihan akan terwujudkan dimasa yang akan datang ini(Bersambung)
Admin : Iskandar Hasibuan