PEMERINTAH Kabupaten Mandailing Natal, telah mengeluarkan berbagai macam intruksi dan himbauan, tetapi masih ada segelintir orang menganggap Covid -19 sebagai lelucon yang tidak lucu dan selalu menganggap virus tersebut adalah tugas pemerintah saja.
Jumat malam(3-4) pukul 21.15 Wib, salah seorang warga Panyabungan datang menjupai penulis di jalan Bermula Kel. Panyabungan II Kec. Panyabungan, menceritakan persoalan Covid -19, bahwa kepanikan di tengah -tengah masyarakat muncul.
Tetapi, walau ada kepanikan, warga masih tetap tidak peduli dengan intruksi dan saran yg disampaikan oleh pemerintah, buktinya masih tetap ngumpul – ngumpul dan cerita sana -sini, seolah -olah warga tersebut tahan tubuhnya terhadap Covid -19.
Padahal, Pemerintah Mandailing Natal melalui Gugus Tugasnya telah mengeluarkan peta terhadap kondisi daerah kita terkait Covid – 19, terdiri dari 86 ODP dan dua(2) PDP serta OTG dan Konfirmasi kosong(Nihil).
Artinya, baik ODP dan PDP bisa hilang jika kita mengikuti intruksi dan saran pemerintah, serta bisa ODP menjadi PDP dan PDP bisa menjadi Konfirmasi, jika kita mengabaikannya.
Mungkin Pemerintah kurang serius..? Tanya Penulis ” Soal itu Wartawan yang lebih mengetahui, saya sebagai warga soal serius atau tidak pemerintah, tidak bisa memberikan komentar, ” ujar warga tersebut pada Penulis.
Selain itu, warga tersebut juga menceritakan terkait adanya salah satu warga di salah satu kecamatan yang baru datang dari Depok Jawa Barat yang dijadikan PDP setelah berobat di RSUD Panyabungan dan oleh RS dan Gugus Tugas menjadikannya PDP untuk segera dibawa ke RS rujukan di Medan, tapi terbentur anggaran, karena pasien yg dijadikan PDP tersebut warga kurang mampu dan tidak punya biaya, sehingga belum mau di rujuk ke RS di Medan.
Penulis mencoba menghubungi pihak – pihak yang berkompeten agar si pasien segera dibawa ke RS rujukan belum berhasil ( Bersambung Terus)
Admin : iskandar