SEBENARNYA Sebagian besar Kepala Desa, BPD dan Sekretaris Desa di Kabupaten Mandailing Natal ” Bingung dan Takut ” Menolak Program Bimtek (Bimbingan Tehnik), karena mendapat ” Bayangan Intervensi ” dari orang – orang yang memprogramkan kegiatan yang tidak menguntungkan bagi masyarakat desa tersebut.
Kenapa Bingung dan Takut..? Jika benar( Belum Konfirmasi) kegiatan Bimtek TP.PKK Desa bagi Desa di Kecamatan Panyabungan yang rencananya di Parapat Kab.Simalungun ” TP.PKK Panyabungan Tidak ada yang ikut ” sehingga Bimtek waktu sedikit terganggu bagi yang mengundang, sampai sekarang aman,atau tidak ada yang ribut.
Lalu, siapa sebenarnya yang ” Ditakuti ” Kades dalam program Bimtek..? Kenapa DPRD tidak mau memanggil Kades,Camat dan PMD untuk Klarifikasi,atau jangan -jangan ada oknum DPRD yang melibatkan diri di kegiatan Bimtek bagi Kades dan TP.PKK Desa..? Mudah -mudahan tidak ada.
Kenapa Program Bimtek selalu Mulus dan tidak ada ” Larangan ” dari Bupati,DPRD, Kadis PMD maupun apa peran serta Pendamping Desa, atau jangan -jangan juga sudah melibatkan diri dalam program yang tidak populer tersebut..? Entahlah,hanya mereka yang bisa menjawab.
Uniknya, masyarakat di desa -desa walau program Bimtek tidak hasil Musawarah Desa, masyarakat ” Bungkam dan Cuek ” padahal yang untung hanya oknum – oknum yang melaksanakan Bimtek itu sendiri.
Misalnya, rencana Kegiatan Bimtek di Bulan Mei 2021 ini di Nakhodai oleh LPKPD, Gelombang 1 tanggal 24 – 27 Mei di Grend Antares Medan dengan biaya Rp 5.000.000/orang dengan Materi Bimtek ” Sterategi pengelolaan asset Desa dan Administerasi Desa yang Efektif,serta pengembangan dan motipasi kepemiminan”
Gelombang ke 2, datang dari ICON TRAINING CENTER ditujukan kepada Kepala Desa, dengan Biaya Rp 5.000.000,-/ orang, peserta Kades dan BPD .tanggal 27 -30 Mei 2021 di Hotel Le Polonia Hotel Medan, materi yang di Bimtekkan ” Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa(RPJMDes) dan Pengelolaan Keuangan Desa ” pasti akan berjalan dengan mulus,alias tidak ada yang menyetopnya, sebab ada yang mendapat ” KEUNTUNGAN ” dari kegiatan itu.
Memang, Kepala Desa(Kades) sebagai orang yang paling ” Bertanggung Jawab ” dalam mengelola DD di Desa seperti ” Buah Simala Kama ” atau serba salah, sebab di ikuti bagaimana peetanggung jawaban, nggak di ikuti akan dapat ” kesulitan ” dan bisa – bisa dipersulit untuk kegiatan lainnya.
” Honor perangkat desa belum selesai, BLT -DD Belum dibagi, di ikuti Bintek dananya dari mana diambil, nggak di ikuti akan dapat kesulitan, ” Ujar salah satu Kades dari Kecamatan Ulupungkut ( Bersambung Terus )
Admin : Iskandar Hasibuan.