Kisah Buruh Cuci Sukses Kuliahkan Anak Hingga S3 di Jepang

YOGYAKARTA(Malintangpos Online): Tuhan sudah menentukan nasib hambanya, termasuk dalam hal rejeki. Itulah keyakinan Yuniati, seorang buruh cuci yang sukses menyekolahkan dua anaknya hingga perguruan tinggi. Bahkan satu anaknya kini menempuh pendidikan S3 di Jepang.

Warga Ketandon Kulon, Bantul, Yogyakarta, itu pantas berbangga hati. Usaha kerasnya membuahkan hasil untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi dua buah hatinya.

Kini, putra pertamanya, Satya Candra Wibawa Sakti, 29, terdaftar sebagai mahasiswa S3 di Universitas Hokaido, Jepang. Sedangkan anak keduanya, Oktaviana Ratna Cahyani, lulusan Akademi Keperawatan Bethessa. Kini, Okta menikah dan tinggal bersama suami di asrama Brimob. Perempuan berusia 27 tahun itu kini bekerja sebagai perawat di RS AAU Hardjolukito.

“Kalau dipikir saya malah stres. Jadi saya jalani saja,” kata Yuniati saat Metrotvnews.com mendatangi rumahnya di Ketandan Kulon RT 07 RW 12 Imogiri, Bantul.

Perempuan kelahiran 6 Juni 1966 itu mengaku setiap hari ia harus bekerja untuk membiayai pendidikan anaknya. Ia menjadi buruh cuci sejak 1984. Ia mengaku mendapat upah Rp10 ribu per tiap kali mencuci dan menyeterika. Ia juga membantu mencuci pakaian anak-anak kos di kawasan Bintaran. Ia mendapat upah Rp35 ribu per anak setiap bulan.

“Saya juga nyambi kerja di percetakan, dapat Rp250.000 sampai Rp300.000 per bulan. Gaji ya hanya cukup untuk makan,” kata istri dari seorang buruh bernama Febdi Nuryanto, 58, itu.

Namun siapa sangka, putranya mendapat beasiswa pendidikan. Satya dapat berkuliah di Jurusan Kimia Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Satya kemudian melanjutkan pascasarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM) lalu S3 di Jepang.

“Pas awal S1 sempat gak ada biaya mau masuk, lalu dapat bantuan dari Pemkab Bantul Rp4 juta. Pas telepon dari Jepang, Satya bilang kalau IPK-nya 3,90,” ujar Yuniati dengan mata berbinar-binar menceritakan tentang kesuksesan putranya.

Meski hanya menjadi buruh cuci, kata Yuniati, Satya dan Okta tak pernah malu. Malah, keduanya menjadikan kerja keras Sang Ibu sebagai semangat bersekolah.

Yuniati saat ini tinggal di sebuah rumah di atas tanah seluas 120 meter. Yuniati mengaku masih punya utang. Tapi ia tak menganggap itu sebagai beban. Yang penting, anak-anaknya memiliki masa depan yang lebih cerah.(Red)

Sumber Berita : Facebook Aryana Chanel

Admin : Iskandar Hasibuan.

Komentar

Komentar Anda

  • Dina Sukandar

    Related Posts

    Menjelang HPN 2025, SMSI Madina Tunjukkan Rasa Peduli Ke – Wartawan Yang Sedang Sakit

    PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Mandailing Natal mengunjungi salah satu anggota SMSI, yang saat ini mengalami sakit. Anggota SMSI Madina yang bernama Irham Hagabean Nasution,SH, sudah…

    Read more

    Continue reading
    PETI di Kotanopan Terus Beroperasi ” Tangkap Pelaku Tambang Ilegal ” 

    KOTANOPAN(Malintangpos Online): Setelah melakukan penertiban berulang kali, bahkan dilakukan pembakaran mesin dompeng dan alat penyaring emas dilokasi serta Kapolres Madina, AKBP Arie Sofandi Paloh, SIK.SH, bermalam memantau. Ternyata, hal itu…

    Read more

    Continue reading

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.