MEDAN(Malintangpos Online): Diketahui, Konkoorcab XXII PMII SUMUT ini telah digelar sejak 27 November 2021 lalu dibuka langsung Sekretaris Jenderal PB PMII.
Konkoorcab kali ini, terlalu banyak intervensi dari sejumlah senior dan elite. Masing-masing membawa kepentingan politik. Hal ini tentu merugikan kader dan organisasi.
Demikian disampaikan Ketua Kopri PKC PMII Sumatera Utara 2018-2020 Imelda Siska Siregar, beserta Kader Kopri PMII Sumatera Utara,Jum’at (03/12) Via WhatsApp ke Redaksi.
Kata dia, Adanya campur tangan senior yang terlalu jauh dalam Konkoorcab PMII ini.
Sehingga tarik menarik antara elite ini membuat agenda Konkoorcab XXII PMII Inkonstitusional.
Kendatipun demikian, baik senior organisasi maupun elite lainnya agar menahan egonya dengan memaksakan kandidatnya menang menjadi Ketua Kopri PKC PMII Sumatera Utara.
Disebutkannta, keterlibatan sejumlah elite dalam Konkoorcab XXII kali ini, jangan sampai mengorbankan ideologi organisasi hanya untuk kepentingan gerbong masing-masing.
Sebab melihat di lapangan yang terjadi justru bukan pertarungan gagasan atau narasi dalam konteks membesarkan PMII 2 tahun ke depan.
Tetapi yang terjadi malah kader PMII hari ini terkoyak oleh kepentingan senior atau elite PMII, katanya.
Kemudian, kepada pimpinan sidang delegasi PB PMII agar bertindak tegas supaya bisa mencerminkan keteladanan dari PB PMII itu sendiri.
“Pelanggaran konstitusi Ad/Art PMII yang dilakukan harus disikapi secara tegas oleh PB PMII”. Ujarnya lagi.
Terakhir jika tidak ada ketegasan dari PB PMII dan menganggap bahwa pelanggaran konstitusi adalah hal yang biasa dan lazim.
Maka, nantinya PB PMII akan dijadikan alat adu domba untuk kader PMII di Sumatera Utara.
“kader Kopri menunggu pleno PB PMII untuk memutuskan persoalan ini. Jangan biarkan PB PMII jadi alat adu domba” harapnya( WhaysApp)
Admin ; Dita Risky Saputri,SKM.