Lagi dan Berulang, Unggahan Lecehkan Pesantren Musthafawiyah Viral dan Resahkan Publik.

PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Unggahan berupa konten penghinaan terhadap keberadaan pesantren tertua dan terbesar serta kebanggaan ummat yakni Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru oleh akun Facebook Rizky Hardiansyah kembali berulang, dan viral mengguncang jagat media sosial.

Menyikapi hal ini, sejumlah tokoh pun ikut berang dan angkat bicara. “Demi menjamin kondusifitas dan penegakan hukum, kembali kita meminta Polri untuk segera melakukan penyelidikan dan melacak lewat ahli IT (Information Technologi) dan Tim Cyber Crime untuk mencari, menemukan dan menangkap siapapun Pemiliki akun FB atas nama Rizky Hardiansyah tersebut.

Akun FB tersebut sangat tak manusiawi dan tak bermoral, dan harus dicari sampai ketemu. Hal ini telah meresahkan publik, pelakunya harus segera ditangkap dan diselesaikan secara hukum” geram Tokoh Pemuda Kab Madina Al Hasan Nasution, S.Pd kepada Wartawan,Jumat malam(19/2) Via WhatsApp ke Redaksi.

Dalam catatan Al-Hasan yang juga duduk sebagai Sekretaris MPI (Majelis Pemuda Indonesia) DPD KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Kab Madina ini, ini kejadian berulang yang disengaja dibuat oleh pengguna akun FB Rizky Hardiansyah.

Setelah sebelumnya pada tanggal 5-6 Februari memosting foto dan kata-kata jorok yang tak pantas yang membuat kita geram dengan latar belakang Pondok Pesantren Musthafawiyah dan gedung Perpustakaan Musthafawiyah

Setelah sempat menghilang, publik kembali dikejutkan dengan postingan akun FB Rizky Hardiansyah pada 15-18 Februari dengan unggahan yang lebih parah dan tak bermoral dengan mengedit 2 orang wajah ulama Madina dan juga guru besar Pontren Musthafawiyah yang telah meninggal dunia dibumbui dengan kata-kata kotor lainnya.

Kita meminta kepada Kapoldasu dan Kapolres Madina untuk memprioritaskan kasus ini agar segera diusut tuntas. Tangkap dan cari pelakunya sampai dapat.

Hal ini bentuk kejahatan terstruktur dari pelaku kriminalitas dunia maya dan pelecehan berulang yang tak bisa kita tolerir dan tiada ampun” tegas Al Hasan Nasution yang dikenal sebagai Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Kab Madina ini.

Ditambahkan, seharusnya bila Polri pro aktif dan serius mendalami kasus ini, secara logika pasti mustahil pengguna akun FB ini tidak bisa dilacak dan ditemukan dengan memanfaatkan kecanggihan dan fasilitas IT yang dimiliki Polri sekarang.

Pasalnya sejak kejadian
5-6 Februari, hal tersebut telah dilaporkan ke Polri, dan pada 10 Februari Kapolres Madina AKBP Horas Tua Silalahi telah menemui Mudir Pontren Musthafawiyah Purba Baru Ayahanda H.Musthafa Bakri Nasution dan berjanji menangani kasus ini dengan baik.

Akun FB Rizky Hardiansyah ini bukan hanya tak bermoral, tapi sudah iblis yang berwajah manusia. Perbuatan dia ini sudah keterlaluan, tak bisa dimaafkan dan telah menampar keras dan meludahi wajah masyarakat Madina, terutama alumni dan santri Pontren Musthafawiyah.

Kita minta Polri sigap, profesional untuk mengusut siapa pelaku dan apa motif pelaku ini. Jangan ada kesan pembiaran. Kita khawatir, bisa saja kemarahan ummat akan memuncak dan berbuat tak terkendali secara spontan akibat ekses penghinaan luar biasa kepada Pesantren Musthafawiyah ini” ujar Al Hasan yang juga tokoh muda Nahdlatul Ulama yang merupakan alumnus Pontren Musthafawiyah dengan NIM 90.024.

Unggahan akun FB Rizky Hardiansyah, menurut analisis Al Hasan yang juga Direktur Eksekutif Madina Institute ini adalah sebuah kesengajaan, pelecehan, mengadu domba, provokasi dan agitasi.

Tapi yang membuat pihaknya tak bisa menerima dan marah besar, kenapa harus Pontren Musthafawiyah dan Wajah Ulama yang dihormati dibuat sebagai bahan guyonan untuk pelecehan.

“Saya fikir ini sudah sangat keterlaluan dan fakta yang tak bisa diterima akal sehat. Saking gondoknya, saya hanya bisa elus dada dan tak tau kata-kata apa yang pantas diucapkan sebagai bentuk kemarahan kepada akun FB Rizky Hardiansyah itu. Ntah terbuat darimana hati nuraninya itu? Dan dia itu siapa sebenarnya?” kesal Al Hasan yang tengah berusaha meredam perlahan emosinya.

Lebih lanjut, kata Al Hasan yang eks Ketua Karang Taruna Kab Madina ini mengatakan Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru merupakan institusi pendidikan religius bercorak Nahdhiyin Ahlussunnah Wal Jama’ah didirikan oleh Ulama Besar Syekh H. Musthafa Husein Nasution pada tahun 1912 adalah asset kebanggaan umat Islam di Indonesia yang telah menghasilkan ratusan ulama dan ratusan ribu alumni dan santri serta telah banyak berkontribusi, berkhidmat dan menoreh sejarah emas jauh sebelum kemerdekaan Indonesia sampai sekarang.

Terkait postingan akun FB Rizky Hardiansyah maka hal yang lumrah dan wajar saja, para alumni dan masyarakat Madina kesal dan marah karna pelecehan ini sudah tak bisa ditolerir lagi.

“Demi maslahat al ammah (kebaikan bersama) dan penegakan supremasi hukum (law enforcemen) kita meminta Polri untuk serius dan jangan lagi dibumbui dengan kerangka teoritis atau konseptual. Publik menunggu gebrakan Polri nyata secara faktual, pelaku atau pengguna akun FB a/n harus segera ditangkap dan diberi sanksi hukum secara tegas” tutur Al Hasan mengakhiri(Rel/Isk)

 

Admin : Iskandar Hasibuan

Komentar

Komentar Anda

  • Dina Sukandar

    Related Posts

    Bupati Madina Lepas Keberangkatan JCH Kloter 10 ke Bandara Kwalanamu

    MEDAN(Malintangpos Online):  Bupati Mandailing Natal, H. Saipullah Nasution.SH.MM didampingi Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution melepas keberangkatan Jemaah Calon Haji Kelompok Terbang 10 (Kloter 10) dari asrama Haji Embarkasi Medan…

    Read more

    Continue reading
    Peserta IMLF 2025 Telusuri Jejak Sejarah Kota Padang di Museum dan Galeri Arsip Statis

    PADANG(Malintangpos Online): Peserta International Minangkabau Literacy Festival (IMLF) 2025 diajak menelusuri jejak sejarah Kota Padang melalui kunjungan ke Museum dan Galeri Arsip Statis, Sabtu (10/5/2025). Kegiatan ini menjadi salah satu…

    Read more

    Continue reading

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses