
Lahan kosong yang di manfaatkan Distan Madina di UPTD Dinas Pertanian di Desa Darussalam, Kecamatan Panyabungan, luas 1,5 hektar.
Di UPTD pembibitan perkebunan Dinas Pertanian di Desa Huta Tonga, Kecamatan Panyabungan Barat seluas 5 Hektar,UPTD Kecamatan Nagajuang seluas 1,5 ha.
Siar Nasution, melakukan agar masyarakat lebih semangat untuk memanfaatkan lahan kosong untuk perkebunan agar pendapatan ekonomi keluarga, di tengah pandemi COVID-19 bisa meningkat.
Kata Siar, Untuk memberikan contoh terhadap masyarakat Dinas Pertanian memanfaatkan lahan kosong di UPTD Dinas Pertanian di Desa Darussalam, Kecamatan Panyabungan, luas 1,5 ha dengan 1.800 batang pohon pepaya Calina
Kemudian, kata Siar, 5 ha di UPTD pembibitan perkebunan Dinas Pertanian di Desa Huta Tonga, Kecamatan Panyabungan Barat, diperkirakan 8.000 batang dan 1,5 ha lagi di Kecamatan Naga Juang.
“Semua kebun percontohan tersebut dikerjakan dengan swadaya bukan peroyek, sebab anggaran direfocusing atau dikurangi akibat Covid,” ujarnya.
Sementara umur tanaman dari sejak masa tanam hingga panen sekitar 7 bulan, dengan perawatan cukup mudah, untuk pupuk dipakai pupuk kompos.
“Kami melihat pangsa pasar pepaya Calina, masih menjanjikan biasanya dikirim ke kota Medan maupun kita besar lainnya, dengan harga untuk saat ini sekitar Rp 2.500/ biji,” katanya.
Kadis Pertanian mengatakan berupaya menganggarkan untuk pengembangan tanaman pepaya Calina ditampung dalam P-APBD Madina tahun 2020 ini.
14 Ton Bawang Merah
Untuk mengembangkan bawang merah, Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal (Madina) akan membuat penangkaran bawang merah di Desa Lumban Pasir, Kecamatan Panyabungan.
Kata Siar Nasution, penangkaran bawang merah di desa Lumban Pasir di buat, karena animo masyarakat untuk berkebun bawang merah sangat tinggi.
“Animo masyarakat sangat tinggi untuk menanam bawang merah, sehingga kita akan membuay penangkaran bawang merah di Desa ini,”ucap Siar.
“Bibit bawang merah yang akan di tangkarkan daerah ini adalah varietas bima, di atas lahan kurang lebih 8 hektar”jelasnya.
Siar mengatakan, budiya bawang merah ini sangat menjanjikan untuk petani karena dalam waktu 60 hari sudah bisa panen dengan hasil yang cukup lumayan.
Kepala Dinas Pertanian Madina berharap dengan adanya penangkaran bawang merah ini Madina tidak lagi mendatangkan bawang merah dari luar.
“Mudah-mudahan dengan adanya penangkaran ini, kita tidak lagi mendatangkan bawang merah dari luar, yang mana saat ini Madina membutuhkan 14 ton bawang merah per minggu,”harapnya.
Sementara Kepala Desa Lumban Pasir Zulham Riad Nasution sangat bersyukur akan di buatnya Lumban Pasir sebagai penangkar bawang merah.
“Penangkaran bawang merah ini sangat membantu petani nantinya, karena yang di butuhkan petani yang saat sedang semangatnya berkebun bawang merah adalah bibit bawang merah yang unggul,”sebut Zulham.
Saat ini saja kata Zulham, kebun bawang merahnya di atas lahan seluas 1/6 hektar telah menghasilkan 2 ton bawang.
Mudah-mudahan dengan adanya penangkaran petani bawang di desa ini bisa terbantu,”ucapnya( Bersambung Terus)
Liputan dan Foto : Takesi
Admin. : iskandar