KEMUNGKINAN Kita masih ingat dengan dua bocah kakak beradek ” Haikal dan Zakira ” Penduduk Desa Rao-Rao Panjaringan Kec.Tambangan Kabupaten Mandailing Natal yang bertahun -tahun orangtuanya berharap ada orang yang bisa membantu perobatannya agar bisa sehat seperti anak -anak seusianya.
” Reseky Tidak Pernah Tertukar ” Kata -kata itulah yang mungkin cocok diucapkan kepada ” Haikal dan Zakira” karena langsung Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Ibu Gubsu yang menjumpai dan membawa kedua bocah tersebut berobat ke RS.Adam Malik Medan. Terimakasih Gubsu dan Ibu TP.PKK Sumut Nawal Lubis.
Hari ini Rabu(14/7) seorang bocah usia 4,8 tahun ” Luqyana Syasya ” Penduduk Desa Lancat Kecamatan Linggabayu juga Kabupaten Mandailing Natal, sangat -sangat BERHARAP kepada Gubsu Edy Rahmayadi untuk membantu biaya perobatan penyakit si bocah yang kalau diperhatikan sangat mirip dengan penyakit” Haykal dan Zakira ” yang sekarang sudah ditangani dokter -dokter di RS.Adam Malik Medan.
Informasi yang dikutip dari Akun Facebook Syahren Hasibuan yang diketahui juga seorang Wartawan, bahwa Seorang ibu asal Desa Lancat, Kecamatan Linggabayu, Kabupaten Mandailing Natal, Saat ini sedang benar-benar membutuhkan dana untuk pengobatan anaknya.
Ibu yang bernama Milsah Hayati itu sama sekali sudah tidak memiliki uang untuk menindaklanjuti pengobatan anaknya yang saat ini berada di Kota Medan, berjuang untuk mendapatkan biaya perobatan anaknya.
“Saya sudah tidak punya uang. Memang kita memakai BPJS, tapi untuk biaya menutupi kebutuhan sehari-hari sudah tidak punya,” kata Milsah Hayati, Selasa (13/7).
Milsah Hayati mengatakan anaknya Luqyana syasya (4) mengalami sakit sejak lahir, awalnya penyakitnya dari kaki dan kini sudah menyebar ke seluruh tubuh, Dirinya sudah bolak balik membawa anaknya berobat ke rumah sakit.
Namun, kondisi anaknya juga belum membaik, dan bobot badannya juga sangat memprihatinkan.
“Menurut dokter, anak saya ini mengalami penyakit auto imun genetik “ujar Milsah sambil meneteskan airmata.
Milsah hayati sendiri hanya bisa pasrah dengan keterangan dokter tersebut. Sebab, Milsah dan suaminya sedang mengalami keterbatasan ekonomi.
Untuk menjalani hidup sehari-hari saja Milsah merasa kesulitan. Sementara suaminya hanya bekerja serabutan.
Saat ini dirinya dan suami tinggal di Kota Medan, berharap suami dapat kerja dan pengobatan anaknya bisa lebih mudah.
Ia sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah maupun para dermawan untuk membantu biaya pengobatan anaknya.
“Saya sangat ingin anak saya dapat berobat dengan baik dan bisa sembuh, Tapi, mau bagaimana lagi. Uang tidak punya. Saya berharap ada yang mau membantu kami “kata Milsah.( Bersambung )
Liputan : Syahren Hasibuan
A