AEK GODANG(Malintangpos Online): Ribuan orang petani diwilayah Kecamatan Panyabungan, Kecamatan Panyabungan Barat, Kecamatan Hutabargot, Kecamatan Panyabungan Utara dan Kecamatan Nagajuang Kabupaten Mandailing Natal, mengeluh dan resah disebabkan saluran Irigasi Batang Gadis sampai saat ini banyak yang belum selesai dikerjakan oleh kontraktor.
“ Irigasi Batang Gadis dapat mengairi 6666 Ha areal peratnian masyarakat di 6 kecamatan, yang seharusnya petani diwilayah saluran Irigasi Batang Gadis makmur dengan hasil panen dari luasnya areal pertanian, tetapi nyatanya sangat jauh dari yang kita harapkjan,” kata Muhammad Petani di Kelurahan Longat Panyabungan Barat, Selasa (31-10) di Kelurahan Longat terkait manfaat Irigasi Batang Gadis bagi petani.
Muhammad mengatakan bahwa bagi masyarakat Kelurahan Longat manfaat dari irigasi Batang Gadis untuk mengairi persawahan dan juga keperluan sehari-hari misalnya mencuci pakaian,mandi dan lain-lain.dan masyarakat Kelurahan Longat berpendapat bahwa irigasi mempunyai peran penting dan dapat meningkatkan produksi tanaman,dengan cara mengatur, menyediakan kebutuhan air bagi tanaman.
Kebutuhan tanaman di pengaruhi oleh kehilangan air yang diakibatkan penurunan kinerja bagi irigasi.untuk itu diperlukan sistim irigasi yang baik agar kebutuhan air bagi tanaman dapat terpenuhi kehilangan air yang terjadi pada saluran irigasi dapat mempengaruhi efesiensi kebutuhan air yang diperlukan oleh tanaman untuk meningkatkan produksi tanaman dapat juga di lakukan dengan cara mengoptimalkan lahan yang tersedia serhingga penggunaan lahan menjadi lebih efektif, ujar Muhammad
Sama halnya dengan Sigalapang Irigasi Batang Gadis adalah itu di bangun melalui banyak lahan masyarakat yang kena untuk pembangunannya,tapi untuk pembayarannya tidak ada/ganti rugi karna pemerintah mencanangkan itu dari masyarakat untuk masyarakat.fungsinya mengairi pertanian,mencuci pakaian,mandi. Kata Pandapotan
Kata Pandapotan, semula Irigasi Batang Gadis untuk meningkatkan produktifitas pertanian masyarakat, nyatanya sampai sekarang ini keberadaan Irigasi Batang Gadis hanya untuk kepentingan MCK bagi warga, kalau untuk kepentingan pertanian, jauh dari harapan masyarakat , apalagi selama bulan Juni –Juli- agustus dan September 2017 Irigasi Batang Gadis menjadi masalah besar disebabkan airnya tidak mengalir akibat adanya pekerjaan proyek yang nilainya Rp 9 Milyar lebih.
Secara terpisah, Pengamat Sosial Sri Marrisa Nasution kepada siswa yang PSG di Malintangpos Online, mengatakan bahwa sudah saatnya Gubsu untuk melihat secara ril kondisi dari Irigasi Batang Gadis yang dikerjakan dengan anggaran Rp 9 Milyar, karena pekerjaannya sangat bobrok sekali.
“ Rakyat petani diwilayah Zal Kanan dan Zal kiri Saluran Irigasi Batang Gadis Panyabungan mengharapkan Gubsu segera turun ke wilayah tersebut untuk melakukan dialog dengan masyarakat,” kata Pandapotan( Musdalifah/ Yulia Helti Siswa SMKN 1 Panyabungan yang PSG di Malintangpos Online)
Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A,Md